Thursday, February 25, 2016

Kampus kehidupan

KAMPUS KEHIDUPAN

Seorang lelaki yang sedang dirundung kesedihan datang menemui Sayidina Ali bin Abi Tholib,
ia pun berkata,
"Wahai Amirul Mukminin, aku datang kepadamu karena aku sudah tidak mampu lagi menahan beban kesedihanku."

Sayidina Ali menjawab, "Aku akan bertanya dua pertanyaan dan jawablah !"

Lelaki itu berkata,
"Ya, tanyakanlah !"

"Apakah engkau datang ke dunia bersama dengan masalah-masalah ini ?" kata Ali bin Abi Tholib

"Tentu tidak" jawabnya.

"Lalu apakah kau akan meninggalkan dunia dengan membawa masalah-masalah ini ?" tanya sy Ali bin Abi Tholib

"Tidak juga" jawabnya.

Lalu Sayidina Ali berkata,
"Lalu mengapa kau harus bersedih atas apa yang tidak kau bawa saat datang dan tidak mengikutimu saat kau pergi ?"

"Seharusnya hal ini tidak membuatmu bersedih seperti ini.
Bersabarlah atas urusan dunia..

Jadikanlah pandanganmu ke langit lebih panjang dari pandanganmu ke bumi dan kau pun akan mendapat apa yang kau inginkan….

Tersenyumlah !
karena rizkimu telah dibagi dan urusan hidupmu telah diatur….
Urusan DUNIA tidak layak untuk membuatmu bersedih semacam ini karena semuanya ada di tangan Yang Maha Hidup dan Maha Mengatur…."

Kemudian Sayidina Ali bin Abi tholib meneruskan ungkapannya,
"Seorang mukmin (orang yang beriman) hidup dalam dua hal, yaitu kesulitan dan kemudahan. Keduanya adalah "Nikmat" jika ia sadari (mau mengambil pelajaran dari setiap ujian)
Dibalik KEMUDAHAN ada RASA SYUKUR.

Sementara Allah berfirman,
"Allah akan Memberi balasan (di dunia dan di akhirat) kepada orang yang bersyukur"
(QS.Ali Imran: 144)

Dan dibalik KESULITAN ada KESABARAN.
Allah berfirman,
"Hanya orang-orang yang bersabarlah, yang disempurnakan pahalanya (di dunia dan di akhirat) tanpa batas."
(QS.Az-Zumar: 10).


Terkirim dari Samsung Mobile

Teman Akrab

PENYESALAN JIKA SALAH MEMILIH TEMAN AKRAB


Oleh : Azwir B. Chaniago


Sungguh Islam adalah agama yang benar benar sempurna yang mengajarkan kebaikan untuk keselamatan bagi umatnya di dunia dan di akhirat.  Selain itu   Islam adalah satu satunya agama  yang hak dan   diridhai Allah Ta'ala.

Ini dijelaskan dalam firman-Nya : "Al yaumal akmaltu lakum diinakum wa atmamtu 'alaikum ni'mati wa radhitu lakumul islaama diinaa" Pada hari ini telah Aku sempurnakan bagi kamu agamamu, dan telah Aku cukupkannikmat-Ku kepadamu dan Aku ridhaIslam sebagai agama bagi kamu (Q.S. Al Maidah 3).


Rasulullah juga telah menjelaskan tentang kesempurnaan agama ini dalam sabdanya : "Ma baqiya syai-un yuqarribu minal jannati wa yubaiyidu minan naar, illa waqad buiyina lakum." Tidak ada yang mendekatkan kalian ke surga dan menjauhkan dari neraka kecuali telah aku ajarkan kepada kalian. (H.R Imam ath Thabrani)


Diantara tuntunan Islam yang penting adalah dalam memilih teman akrab. Sungguh Islam tidaklah menganjurkan kita untuk berteman akrab dengan semua orang.Rasulullah bersabda : " Ar rajuulu 'ala diini khaliilih. Falyanzhur ahadukum min yukhaalil". Seseorang itu mengikuti diin (agama, akhlak dan kebiasaan) teman akrabnya. Maka hendaknya seseorang melihat siapa yang dia jadikan teman akrabnya (H.R Abu Dawud, at Tirmidzi dan Imam Ahmad).


Berkata Umar bin Khaththab radhiyallahu 'anhu : Tidaklah seorang hamba diberi kenikmatan yang lebih besar setelah keislaman, selain sahabat yang shalih. Maka apabila kalian mendapati teman yang shalih, peganglah ia erat-erat.


Sungguh benar apa yang dikatakan Umar bin Khaththab tentang berteman dengan orang shalih karena akan mendatangkan banyak manfaat, diantaranya adalah :  (1)Pertemanan dengan orang shalihadalah suatu nikmat yang besar dan sangat dianjurkan dalam syariat Islam (2) Pertemanan dengan orangshalih itu karena Allah bukan karena yang lain. (3) Pertemanan dengan orang shalih insya Allah akan langgeng dari dunia sampai akhirat(4) Pertemanan dengan orang shalih akan selalu saling mendoakan untuk kebaikan. (5) Pertemanan dengan orang shalih  akan selalu saling ingat mengingatkan tentang kebaikan. (6)Pertemanan dengan orang shalihakan saling memberi udzur dan memaafkan jika ada kesalahan dan kekurangan. (7) Pertemanan dengan orang shalih maka pembicaraan akan selalu berada seputar kebaikan terutama tentang ilmu dan amal.


Ketahuilah bahwa kesalahan dalam memilih teman akan mendatangkan penyesalan bukan hanya di dunia tapi penyesalan itu akan sampai ke akhirat, diantaranya : 


Pertama : Sebagian teman akrab menjadi musuh di akhirat.

Allah berfirman : "Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa. Wahai hamba-hamba-Ku, tiada kekhawatiran terhadapmu pada hari ini dan tidak pula kamu bersedih hati". (Q.S az Zukhruf 67-68)


Dalam Kitab Tafsir ath Thabari disebutkan : Orang orang yang membina kasih diatas kedurhakaan kepada Allah Ta'ala semasa di dunianya pada hari Kiamat mereka semua adalah musuh. Saling berlepas diri, kecuali orang yang membina cinta kasih di atas fondasi ketakwaan kepada Allah Ta'ala ketika di dunia. 


Kedua : Teman akrab yang menyesatkan.

Allah berfirman : "Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya seraya berkata : Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si Fulan itu teman akrab (ku). Sesungguhnya Dia telah menyesatkan aku dari Al Quran ketika Al Quran itu telah datang kepadaku. dan adalah syaitan itu tidak mau menolong manusia". (Q.S al Furqan 27-29)


Para ulama menjelaskan bahwa : Menggigit dua tangan maknanya adalah menyesali perbuatannya. Sedangkan si Fulan yang dimaksud adalah  syaithan (jenis jin) atau manusia yang telah menyesatkannya ketika berada di dunia.


Oleh karena itu berhati hatilah memilih teman akrab sebelum datang penyesalan. Sungguh penyesalan itu selalu datang belakangan dan tidak bisa dijemput lagi karena segala sesuatu telah berlalu.


Sebagai penutup tulisan ini, mari kita simak percakapan penduduk surga tentang nasib temannya yang berada di neraka, yaitu sebagaimana dijelaskan Allah Ta'ala dalam firman-Nya untuk menjadi ibrah dan petunjuk yang sangat agung bagi kita. 


Allah berfirman : "Lalu mereka berhadap hadapan satu sama lain sambil bercakap cakap. Berkatalah seorang diantara mereka : Sesungguhnya aku dahulu (di dunia) pernah mempunyai seorang teman. Yang berkata : Apakah sesungguhnya kamu termasuk orang orang yang membenarkan (hari berbangkit) ?. Apabila kita telah mati dan telah menjadi tanah dan tulang belulang, apakah kita benar benar (akan dibangkitkan) untuk diberi pembalasan ?. Dia berkata : Maukah kamu meninjau (temanku itu) ?.

Maka dia meninjaunya, lalu dia melihat (teman) nya itu di tengah tengah neraka yang menyala nyala. Dia berkata : Demi Allah, engkau hampir saja mencelakakanku. Dan sekiranya bukan karena nikmat Rabb-ku pastilah aku termasuk orang orang yang diseret (ke neraka)". Q.S as Saaffaat 50-57. 

  

Kita bermohon kepada Allah Ta'ala agar diberi kesempatan untuk selalu berteman akrab dengan orang orang shalih sehingga menjadi jalan bagi terpeliharanya  keimanan dan ketakwaan kita.

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A'lam. (583)

 


Terkirim dari Samsung Mobile