NASEHAT LUQMANUL HAKIM
Satu-satunya manusia yang bukan nabi, bukan pula rasul tetapi kisah hidupnya diabadikan dalam al-qur'an adalah Luqmanul Hakim, mengapa karena hidupnya penuh hikmah. Suatu hari ia pernah menasihati anaknya tentang hidup.
• "Anakku jika makanan telah memenuhi perutmu, akan matilah pikiran dan kebijaksanaanmu. Semua anggota badanmu akan malas melakukan ibadah dan hilang pulalah ketulusan dan kebersihan hati Padahal hanya dengan hati bersih manusia bisa menikmati lezatnya berdzikir."
• "Anakku, kalau sejak kecil engkau rajin belajar dan menuntut ilmu, dewasa kelak engkau akan memetik buahnya dan menikmatinya."
• "Anakku ikutilah engkau pada orang-orng yang menggotong jenazah, jangan kau ikuti orang-orang yang hendak pergi kepesta pernikahan. Karena jenazah akan mengingatkan kau pada kehidupan yang akan datang, sedangkan pesta pernikahan akan membangkitkan nafsu duniamu."
• "Anakku aku sudah pernah memikul batu/batu besar, aku juga sudah mengangkat besi-besi berat, namun tidak pernah kurasakan sesuatu yang lebih berat daripada tangan yang buruk perangainya."
• "Anakku aku sudah pernah merasakan semua benda yang pahit, tetapi tidak pernah kurasakan yang lebih pahit dpd kemiskinan dan kehinaan."
• "Anakku aku sudah mengalami penderitaan dan bermacam kesusahan, namun aku belum pernah merasakan penderitaan yang lebih susah dpd menanggung hutang."
• "Anakku sepanjang hidupku aku berpegang pada delapan wasiat para nabi, kalimat itu adalah :
▪ Jika kau beribadah kepada
Allah, jagalah pikiranmu
baik-baik.
▪ Jika kau berada dirumah
orang lain, jagalah
pandanganmu
▪ Jika kau berada ditengah-
tengah majelis, jagalah
lidahmu.
▪ Jika kau hadir dalam
jamuan makan, jagalah
perangaimu
▪ Ingatlah Allah selalu
▪ Ingatlah maut yang akan
menjemputmu
▪ Lupakan budi baik yang
kau kerjakan kepada orang
lain.
▪ Lupakan semua kesalahan
orang lain terhadapmu.
Satu-satunya manusia yang bukan nabi, bukan pula rasul tetapi kisah hidupnya diabadikan dalam al-qur'an adalah Luqmanul Hakim, mengapa karena hidupnya penuh hikmah. Suatu hari ia pernah menasihati anaknya tentang hidup.
• "Anakku jika makanan telah memenuhi perutmu, akan matilah pikiran dan kebijaksanaanmu. Semua anggota badanmu akan malas melakukan ibadah dan hilang pulalah ketulusan dan kebersihan hati Padahal hanya dengan hati bersih manusia bisa menikmati lezatnya berdzikir."
• "Anakku, kalau sejak kecil engkau rajin belajar dan menuntut ilmu, dewasa kelak engkau akan memetik buahnya dan menikmatinya."
• "Anakku ikutilah engkau pada orang-orng yang menggotong jenazah, jangan kau ikuti orang-orang yang hendak pergi kepesta pernikahan. Karena jenazah akan mengingatkan kau pada kehidupan yang akan datang, sedangkan pesta pernikahan akan membangkitkan nafsu duniamu."
• "Anakku aku sudah pernah memikul batu/batu besar, aku juga sudah mengangkat besi-besi berat, namun tidak pernah kurasakan sesuatu yang lebih berat daripada tangan yang buruk perangainya."
• "Anakku aku sudah pernah merasakan semua benda yang pahit, tetapi tidak pernah kurasakan yang lebih pahit dpd kemiskinan dan kehinaan."
• "Anakku aku sudah mengalami penderitaan dan bermacam kesusahan, namun aku belum pernah merasakan penderitaan yang lebih susah dpd menanggung hutang."
• "Anakku sepanjang hidupku aku berpegang pada delapan wasiat para nabi, kalimat itu adalah :
▪ Jika kau beribadah kepada
Allah, jagalah pikiranmu
baik-baik.
▪ Jika kau berada dirumah
orang lain, jagalah
pandanganmu
▪ Jika kau berada ditengah-
tengah majelis, jagalah
lidahmu.
▪ Jika kau hadir dalam
jamuan makan, jagalah
perangaimu
▪ Ingatlah Allah selalu
▪ Ingatlah maut yang akan
menjemputmu
▪ Lupakan budi baik yang
kau kerjakan kepada orang
lain.
▪ Lupakan semua kesalahan
orang lain terhadapmu.
Terkirim dari Samsung Mobile