Saturday, November 28, 2015

Hijab hati

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
KISAH TAUBATNYA SEORANG WANITA TAAT BERIBADAH TAPI TIDAK BERHIJAB
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

Al-Kisah diceritakan, ada seorang wanita yang dikenal taat dalam beribadah. Dia sangat rajin melakukan ibadah wajib maupun sunnah. Hanya ada satu kekurangannya, ia tak mau berjilbab menutupi auratnya.

Setiap kali ditanya ia hanya tersenyum, seraya menjawab: "Insya Allah yang penting hati dulu yang berjilbab." Sudah banyak orang yang menanyakan maupun menasihatinya. Tapi jawabannya tetap sama.

Hingga suatu malam ia bermimpi sedang berada disebuah taman yang indah. Rumputnya sangat hijau. Berbagai macam bunga bermekaran. Ia bahkan bisa merasakan bagaimana segarnya udara dan wanginya bunga. Sebuah sungai yang sangat jernih. Airnya kelihatan melintas di pinggir taman. Semilir angin pun ia rasakan di sela-sela jarinya. Ada beberapa wanita di situ yang terlintas juga menikmati pemandangan keindahan taman.

Ia pun menghampiri salah satu wanita tersebut. Wajahnya sangat bersih, seakan-akan memancarkan cahaya yang sangat lembut. "Assalamu'alaikum saudariku…" "Wa'alaikum salam…, selamat datang wahai saudariku…" "Terimakasih, apakah ini syurga?" Wanita itu tersenyum. "Tentu saja bukan wahai saudariku. Ini hanyalah tempat menunggu sebelum surga." "Benarkah? Tak bisa kubayangkan seperti apa indahnya surga jika tempat menunggunya saja sudah seindah ini…" Wanita itu tersenyum lagi kemudian bertanya, "Amalan apa yang bisa membuatmu kembali wahai sudariku?" "Aku selalu menjaga shalat, dan aku menambah dengan ibadah-ibadah sunnah. Alhamdulillah."

Tiba-tiba jauh diujung taman ia melihat sebuah pintu yang sangat indah. Pintu itu terbuka, dan ia melihat beberapa wanita yang di taman tadi mulai memasukinya satu per satu. "Ayo, kita ikuti mereka!" Kata wanita itu sambil setengah berlari. "Apa di balik pintu itu?" "Tentu saja surga wahai saudariku…" Larinya semakin cepat. "Tunggu… tunggu aku…" Ia berlari sekancang-kencangnya, namun tetap tertinggal. Wanita itu hanya setengah berlari sambil tersenyum padanya. Namun ia tetap saja tak mampu mengejarnya meski ia sudah berlari sekuat tenaga.

Ia lalu berteriak, "Amalan apa yang engkau lakukan sehingga engkau tampak begitu ringan?" "Sama denganmu wahai saudariku…" Jawab wanita itu sambil tersenyum. Wanita itu telah mencapai pintu. Sebelah kakinya telah melewati pintu. Sebelum wanita itu melewati pintu sepenuhnya, ia berteriak pada wanita itu, "Amalan apalagi yang engkau lakukan yang tidak aku lakukan?" Wanita itu menatapnya dan tersenyum lalu berkata, "Apakah engkau tidak memperhatikan dirimu apa yang membedakan dengan diriku?"

Ia sudah kehabisan nafas, tak mampu lagi menjawab, "Apakah engkau mengira bahwa Rabbmu akan mengizinkanmu masuk ke surga-Nya tanpa jilbab penutup aurat?" Kata wanita itu. Tubuh wanita itu telah melewati, tapi tiba-tiba kepalanya mengintip keluar memandangnya dan berkata, "Sungguh disayangkan, amalanmu tak mampu membuatmu mengikutiku memasuki surga ini. Cukuplah surga hanya sampai di hatimu karena niatmu adalah menghijabi hati."

Ia tertegun… lalu terbangun… beristighfar lalu mengambil wudhu. Ia tunaikan shalat Malam, menangis dan menyesali perkataannya dahulu.

Dan sekarang ia berjanji sejak saat ini ia akan MENUTUP AURATNYA.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala  Berfirman "Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu, dan isteri-isteri orang mukmin, 'hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal karena mereka tidak diganggu. Dan ALLAH adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al- Ahzab: 59)

Berjilbab adalah perintah langsung dari ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala, lewat utusan-Nya yakni baginda Nabi Besar Muhammad Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa sallam. Yang namanya perintah dari ALLAH adalah wajib bagi seorang hamba untuk mematuhi-Nya. Dan apabila dilanggar, ini jelas ia telah berdosa. ( Baca Juga : Perintah dan Hukum Memakai Jilbab Bagi Wanita Muslim )

Semoga cerita di atas mengilhami bagi wanita yang belum berhijab.
Karna berhijab bukan sekedar menjadi identitas seorang musimah saja tapi ini adalah kewajiban yang harus di kerjakan. Semoga bermanfaat. Wallahu 'alam bishowab. Barakallahu fiikum.....
وَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه.


Terkirim dari Samsung Mobile

Hutang

💰RUH SEORANG MUKMIN TERTAHAN PADA HUTANGNYA HINGGA DILUNASI
Oleh
Al-Ustadz Yazid bin 'Abdul Qadir Jawas حفظه 

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda :

نَفْسُ الْـمُؤْمِنِ مُعَلَّقَةٌ بِدَيْنِهِ حَتَّىٰ يُقْضَى عَنْهُ

"Jiwa seorang mukmin itu terkatung-katung dengan sebab utangnya sampai hutang dilunasi". 

Hadits ini shahih, diriwayatkan oleh imam Ahmad dalam Musnad-nya (II/440, 475, 508); Imam at-Tirmidzi dalam Sunan-nya (no. 1078-1079); Imam ad-Darimi dalam Sunan-nya (II/262); Imam Ibnu Mâjah dalam Sunan-nya (no. 2413); Imam al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah (no. 2147). 
Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh al-Albâni rahimahullah dalam Shahîh al-Jâmi'ish Shaghîr (no. 6779).

SYARAH HADITS
Utang piutang adalah mu'âmalah yang dibenarkan syari'at Islam. Mu'âmalah ini wajib dilaksanakan sesuai syari'at Islam, tidak boleh menipu, tidak boleh ada unsur riba, tidak boleh ada kebohongan dan kedustaan, dan wajib diperhatikan bahwa utang wajib dibayar. 

Utang-piutang banyak dilakukan kaum Muslimin, tetapi dalam prakteknya banyak yang tidak sesuai dengan syari'at. Fakta seperti ini wajib diluruskan, terutama bagi para penuntut ilmu dan para da'i.

Yang wajib diperhatikan oleh kaum Muslimin dan Muslimat, terutama para penuntut ilmu bahwa utang dibolehkan dalam syari'at Islam, tetapi wajib dibayar! Oleh karena itu, setiap utang piutang harus dicatat atau ditulis nominal serta waktu pelunasannya. Ini sebagai janji dan janji wajib ditepati. Kalau memang belum mampu bayar, maka sampaikanlah kepada yang memberikan hutang bahwa kita belum mampu bayar pada hari atau pekan ini atau bulan ini dan minta tempo lagi, agar diberi kelonggaran waktu pada hari, atau pekan, atau bulan berikutnya.

Yang wajib diingat oleh setiap Muslim dan Muslimah bahwa utang wajib dibayar dan kalau tidak dibayar akan dituntut sampai hari Kiamat. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak mau menshalatkan jenazah seorang Muslim yang masih memiliki tanggungan hutang dua dinar sampai hutang itu dilunasi. 

Seorang yang meninggal dunia maka yang pertama kali diurus adalah membayarkan utang-utangnya meskipun itu menghabiskan seluruh hartanya dan tidak meninggalkan warisan. Allâh Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

مِنْ بَعْدِ وَصِيَّةٍ يُوصِي بِهَا أَوْ دَيْنٍ

"…Setelah (dipenuhi wasiat) yang dibuatnya atau (dan setelah dibayar) utangnya..." [an-Nisâ'/4:11]

مِنْ بَعْدِ وَصِيَّةٍ يُوصَىٰ بِهَا أَوْ دَيْنٍ غَيْرَ مُضَارٍّ ۚ وَصِيَّةً مِنَ اللَّهِ

"…Setelah (dipenuhi wasiat) yang dibuatnya atau (dan setelah dibayar) utangnya dengan tidak menyusahkan (kepada ahli waris). Demikianlah ketentuan Allâh…" [an-Nisâ'/4:12]

Tentang makna hadits di atas, "Jiwa seorang mukmin itu terkatung-katung dengan sebab utangnya sampai hutang dilunasi", Imam ash-Shan'ani rahimahullah berkata, "Hadits ini menunjukkan bahwa seseorang akan tetap disibukkan dengan utangnya walaupun ia telah meninggal dunia. Hadits ini menganjurkan agar kita melunasi utang sebelum meninggal dunia. Hadits ini juga menunjukkan bahwa utang adalah tanggung jawab berat. Jika demikian halnya maka alangkah besar tanggung jawab orang yang mengambil barang orang lain tanpa izin, baik dengan cara merampas atau merampoknya."

Masalah utang memang dibenarkan dalam syari'at Islam, akan sebagai kaum Muslimin kita wajib berhati-hati, karena banyak orang yang meremehkan masalah utang, padahal utang adalah masalah besar, menyangkut masalah agama, kehormatan, rumah tangga, dan dakwah. Dan bagi orang yang tidak membayar atau tidak melunasi utang diancam dengan tidak masuk Surga. 

Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam selalu berdo'a agar telindung dari utang. Dari 'Aisyah Radhiyallahu anhuma bahwa Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam berdo'a dalam shalatnya:

اَللّٰهُمَّ إِنِّـيْ أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْـمَسِيحِ الدَّجَّالِ ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْـمَحْيَا وَفِتْنَةِ الْـمَمَـاتِ ، اَللّٰهُمَّ إِنِّـيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْـمَأْثَمِ وَالْـمَغْرَمِ

"Ya Allâh sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari adzab kubur, aku berlindung kepadamu dari fitnah al-Masih ad-Dajjal, dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah hidup dan fitnah mati. Ya Allâh, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari dosa dan utang"

Ada seorang yang bertanya kepada beliau, "Mengapa engkau sering kali berlindung kepada Allâh dari utang?" Beliau menjawab :

إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا غَرِمَ حَدَّثَ فَكَذَبَ ، وَوَعَدَ فَأَخْلَفَ

"Sesungguhnya, apabila seseorang terlilit utang, maka bila berbicara ia akan dusta dan bila berjanji ia akan pungkiri".[ HR. al-Bukhâri (no. 832) dan Muslim, (no. 589)]

Dari 'Abdullah bin 'Amr bin al-'Ash Radhiyallahu anhu bahwa Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

يُغْفَرُ لِلشَّهِيْدِ كُلُّ ذَنْبٍ إِلَّا الدَّيْنَ

"Orang yang mati syahid diampuni seluruh dosanya, kecuali utang".[HR. Muslim (no. 1886)].

Dari Tsauban Radhiyallahu anhu, maula (bekas budak) Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa Beliau Shaallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

مَنْ فَارَقَ الرُّوْحُ الْـجَسَدَ وَهُوَ بَرِيءٌ مِنْ ثَلَاثٍ : اَلْكِبْرِ ، وَالْغُلُوْلِ ، وَالدَّيْنِ دَخَلَ الْـجَنَّةَ.

"Apabila ruh telah berpisah dari jasad (meninggal dunia), sedang ia terbebas dari tiga perkara: kesombongan, ghulul (korupsi), dan utang niscaya ia masuk surga". [Lihat Silsilah al-Ahâdîts ash-Shahîhah (no. 2785)].

عَنْ جَابِرٍ قَالَ تُوُفِّـيَ رَجُلٌ ، فَغَسَّلْنَاهُ وَحَنَّطْنَاهُ وَكَفَّنَّاهُ ، ثُمَّ أَتَيْنَا بِهِ رَسُوْلَ اللّٰـهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي عَلَيْهِ ، فَقُلْنَا : تُصَلِّي عَلَيْهِ ؟ فَخَطَا خُطًى ، ثُمَّ قَالَ : أَعَلَيْهِ دَيْنٌ ؟ قُلْنَا : دِينَارَانِ ، فَانْصَرَفَ فَتَحَمَّلَهُمَـا أَبُوْ قَتَادَةَ ، فَأَتَيْنَاهُ ، فَقَالَ أَبُوْ قَتَادَةَ : الدِّيْنَارَانِ عَلَيَّ ، فَقَالَ رَسُوْلُ اللّٰـهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : (( أُحِقَّ الْغَرِيْمُ وَبَرِئَ مِنْهُمَـا الْـمَيِّتُ ؟ )) قَالَ : نَعَمْ ، فَصَلَّى عَلَيْهِ. ثُمَّ قَالَ بَعْدَ ذٰلِكَ بِيَوْمٍ : (( مَا فَعَلَ الدِّينَارَانِ ؟ )) فَقَالَ : إِنَّمَـا مَاتَ أَمْسِ ، قَالَ : فَعَادَ إِلَيْهِ مِنَ الْغَدِ ، فَقَالَ : لَقَدْ قَضَيْتُهُمَـا ، فَقَالَ رَسُوْلُ اللّٰـهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : (( الْآنَ بَرَدَتْ عَلَيْهِ جِلْدُهُ )).

"Dari Jabir Radhiyallahu anhu ia berkata, "Seorang laki-laki meninggal dunia dan kami pun memandikan jenazahnya, lalu kami mengkafaninya dan memberinya wangi-wangian. Kemudian kami datang membawa mayit itu kepada Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam. Kami berkata, 'Shalatkanlah jenazah ini.' Beliau melangkahkan kakinya, lalu bertanya, 'Apakah dia mempunyai tanggungan utang?' kami menjawab, 'Dua dinar.' Lalu beliau pergi. Abu Qatadah kemudian menanggung utangnya, kemudian kami datang kepada beliau lagi, kemudian Abu Qatadah berkata, 'Dua dinarnya saya tanggung." Maka Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Kamu betul akan menanggungnya sehingga mayit itu terlepas darinya? Dia menjawab, 'Ya.' Maka Rasûlullâh pun menshalatinya. Kemudian setelah hari itu Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Apakah yang telah dilakukan oleh dua dinar tersebut?' Maka Abu Qatadah berkata, "Sesungguhnya ia baru meninggal kemarin.'" Jabir berkata, 'Maka Rasûlullâh mengulangi pertanyaan itu keesokan harinya. Maka Abu Qatadah berkata, 'Aku telah melunasinya wahai Rasûlullâh!' maka Rasûlullâh bersabda, 'Sekarang barulah dingin kulitnya!'"[HR. Ahmad (III/330), Abu Dâwud (no. 3343), an-Nasa-i (IV/65-66)]

Hadits-hadits di atas merupakan ancaman bagi orang yang berutang dan tidak membayar atau tidak melunasi utangnya.

ADAB-ADAB ORANG YANG BERUTANG
1. Harus meluruskan niat dan tujuannya dalam berutang.
2. Tidak berutang kecuali dalam kondisi darurat.
3. Wajib berniat melunasi utangnya.
Dari Shuhaib bin al-Khair Radhiyallahu anhu, dari Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallambeliau bersabda :

أَيُّمَـا رَجُلٍ تَدَيَّنَ دَيْنًا وَهُوَ مُـجْمِعٌ أَنْ لَا يُوَفِّيَهُ إِيَّاهُ لَقِيَ اللّٰـهَ سَارِقًا

"Siapa saja yang berutang, sedang ia berniat tidak melunasi utangnya maka ia akan bertemu Allâh sebagai seorang pencuri." [HR. Ibnu Mâjah (no. 2410)].

4. Berusaha berutang kepada orang yang kaya atau mampu dan baik.
5. Utang hanya sesuai kebutuhan.
6. Wajib memenuhi janji dan berkata jujur, serta berlaku baik kepada orang yang meminjamkan uang atau barang kepada kita.

Allâh Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

ۚ وَأَوْفُوا بِالْعَهْدِ ۖ إِنَّ الْعَهْدَ كَانَ مَسْئُولًا

"...Dan penuhilah janji karena janji itu pasti diminta pertanggungjawabannya." [al-Isrâ'/: 34]

7. Wajib membayar utang tepat waktu dan tidak menunda-nundanya.
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

مَطْلُ الْـغَنِيِّ ظُلْمٌ 

"Menunda-nunda (pembayaran utang) dari orang yang mampu adalah kezhaliman".[HR. al-Bukhâri (no. 2287) dan Muslim (no. 1564)]

8. Memberi kabar kepada orang yang memberi hutang jika belum mampu membayar.
9. Harus berusaha keras mencari jalan keluar untuk segera melunasi utangnya.
10. Mendo'akan kebaikan untuk orang yang telah meminjamkan sesuatu kepada kita dan berterima kasih kepadanya.

Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ صَنَعَ إِلَيْكُمْ مَعْرُوْفًا فَكَافِئُوْهُ ، فَإِنْ لَـمْ تَـجِدُوْا مَا تُكَافِئُوْنَهُ ؛ فَادْعُوْا لَهُ حَتَّىٰ تَرَوْا أَنَّـكُمْ قَدْ كَافَأْتُـمُوْهُ

"Barangsiapa telah berbuat kebaikan kepadamu, balaslah kebaikannya itu. Jika engkau tidak mendapati apa yang dapat membalas kebaikannya itu, maka berdo'alah untuknya hingga engkau menganggap bahwa engkau benar-benar telah membalas kebaikannya".[Silsilah ash-Shahîhah (no. 254)].

Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam ketika membayar dan melunasi utang, beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam mendoakan kebaikan dan barakah kepada orang yang meminjamkan kepada beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam . Ketika membayar utang, beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam membaca doa:

بَارَكَ اللهُ لَكَ فِـيْ أَهْلِكَ وَمَالِكَ ، إِنَّمَـا جَزَاءُ السَّلَفِ الْـحَمْدُ وَالْوَفَاءُ

"Semoga Allâh memberikan keberkahan kepadamu dan pada keluarga dan hartamu. Sesungguhnya balasan salaf (pinjaman) itu adalah pelunasan (dengan sempurna) dan pujian" [Dihasankan oleh Syaikh al-Albani dalam Irwâ-ul Ghalîl (no. 1388)].

ADAB-ADAB ORANG YANG MEMBERIKAN UTANG
1. Memberi kelapangan, kemudahan, dan keringanan.
Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

... مَنْ يَـسَّـرَ عَلَـى مُـعْسِرٍ ، يَـسَّـرَ اللهُ عَلَـيْـهِ فِـي الدُّنْـيَـا وَالْآخِرَةِ...

"...Barangsiapa memudahkan (urusan) orang yang kesulitan (dalam masalah utang), maka Allâh memudahkan baginya (dari kesulitan) di dunia dan akhirat..."[HR. Muslim (no. 2699)]

2. Bersikap baik dalam menagih utang.
Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallambersabda :

رَحِمَ اللّٰـهُ رَجُلًا سَمْحًا إِذَا بَاعَ وَإِذَا اشْتَرَى وَإِذَا اقْتَضَى

"Allâh merahmati orang yang mudah ketika menjual, membeli, dan meminta haknya" [HR. Al-Bukhari (no. 2076)].

3. Memberikan tempo kepada yang tidak mampu bayar.
Berdasarkan firman Allâh Azza wa Jalla :

وَإِنْ كَانَ ذُو عُسْرَةٍ فَنَظِرَةٌ إِلَىٰ مَيْسَرَةٍ ۚ وَأَنْ تَصَدَّقُوا خَيْرٌ لَكُمْ ۖ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

"Dan jika (orang berutang) itu dalam kesulitan, maka berilah tenggang waktu sampai dia memperoleh kelapangan. Dan jika kamu menyedekahkan, itu lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui." [al-Baqarah/2:280]

Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallambersabda,

مَنْ أَنْظَرَ مُعْسِرًا ، فَلَـهُ بِكُـّلِ يَوْمٍ صَدَقَـةٌ قَبْـلَ أَنْ يَـحِلَّ الدَّيْنُ ، فَإِذَا حَلَّ الدَّيْنُ ، فَـأَنْظَرَهُ بَعْدَ ذٰلِكَ ، فَلَهُ بِكُـّلِ يَـوْمٍ مِثْـلِهِ صَدَقَـةٌ.

"Barangsiapa memberi tempo waktu kepada orang yang berutang yang mengalami kesulitan membayar utang, maka ia mendapatkan (pahala) sedekah pada setiap hari sebelum tiba waktu pembayaran. Jika waktu pembayaran telah tiba kemudian ia memberi tempo lagi setelah itu kepadanya, maka ia mendapat sedekah pada setiap hari semisalnya".[HR. Ahmad (V/351, 360), Ibnu Majah (no. 2418), dan al-Hakim (II/29)]

Jika orang yang berutang tidak mungkin untuk membayar dan kita telah melihat keadaan keluarga dan usahanya sulit, maka yang terbaik adalah membebaskan utangnya.

Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallambersabda :

كَانَ تَاجِرٌ يُدَايِنُ النَّاسَ فَإِذَا رَأَى مُعْسِرًا قَالَ لِفِتْيَانِهِ : تَجَاوَزُوْا عَنْهُ لَعَلَّ اللهَ أَنْ يَتَجَاوَزَ عَنَّا فَتَجَاوَزَ اللهُ عَنْهُ.

"Dahulu ada seorang pedagang yang suka memberikan pinjaman kepada manusia. Jika ia melihat orang kesulitan membayar utangnya, maka ia berkata kepada para anak buahnya, 'Maafkanlah darinya (bebaskanlah dari utangnya) mudah-mudahan Allâh memaafkan kita.' Maka Allâh pun memaafkannya."[HR. al-Bukhari (no. 2078)]

4. Tidak boleh menarik manfaat atau keuntungan dari pinjamannya tersebut
Para ulama membuat sebuah kaedah yang berbunyi:

كُلُّ قَرْضٍ جَرَّ مَنْفَعَةً فَهُوَ رِبًا

Setiap pinjaman yang menghasilkan manfaat, maka itu adalah riba

[Disalin secara ringkas dari majalah As-Sunnah Edisi 04-05/Tahun XV/1432H/2011M. Penerbit Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo-Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196]
©almanhaj//مجانا/Free/


Terkirim dari Samsung Mobile

Friday, November 27, 2015

Hati yang Bening

Hati Yang Bening

Suatu ibadah yang sangat bernilai di sisi Allah, tapi sedikit wujudnya di tengah-tengah manusia… Dialah "hati yang bening".

Sebagian dari mereka ada yang mengatakan, "Setiap kali aku melewati rumah seorang muslim yang megah, saya mendoakannya agar diberkahi".

Sebagian lagi berkata, "Setiapkali kulihat kenikmatan pada seorang Muslim (mobil, proyek, pabrik, istri shalihah, keturunan yang baik), saya mendoakan: 'Ya Allah, jadikanlah kenikmatan itu penolong baginya untuk taat kepada-Mu dan berikanlah keberkahan kepadanya'".

Ada juga dari mereka yang mengatakan, "Setiap kali kulihat seorang Muslim berjalan bersama istrinya, saya berdo'a kepada Allah, semoga Dia menyatukan hati keduanya di atas ketaatan kepada Allah".

Ada lagi yang mengatakan, "Setiapkali aku berpapasan dengan pelaku maksiat, kudoakan dia agar mendapat hidayah".

Yang lain lagi mengatakan, "Saya selalu berdo'a semoga Allah membrikan hidayah kepada hati manusia seluruhnya, sehingga leher mereka terbebas (dari neraka), begitu pula wajah mereka diharamkan dari api neraka".

Yang lainnya lagi mengatakan: "Setiapkali hendak tidur, aku berdoa: 'Ya Rabb-ku, siapapun dari kaum Muslimin yang berbuat zalim kepadaku, sungguh aku telah memaafkannya. Oleh b itu, maafkanlah dia, karena diriku terlalu hina untuk menjadi sebab disiksanya seorang muslim di neraka'".

Itulah hati-hati yang bening. Alangkah perlunya kita kepada hati-hati yang seperti itu.

Ya Allah, jangan halangi kami untuk memiliki hati seperti ini, karena hati yang jernih adalah penyebab kami masuk surga.

Suatu malam, Al Hasan Al Bashri berdo'a, "Ya Allah, maafkanlah siapa saja yang menzalimiku"… dan ia terus memperbanyak do'a  itu!

Maka ada seseorang yang bertanya kepadanya, "Wahai Abu Sai'd (Al Hasan Al Bashri), sungguh malam ini aku mendengar engkau berdoa untuk kebaikan orang yang menzalimimu, sehingga aku berangan-angan, andai saja aku termasuk orang yang menzalimimu, maka apakah yang membuatmu melakukannya?".

Beliau menjawab: "Firman Allah:

ﻓَﻤَﻦْ ﻋَﻔَﺎ ﻭَﺃَﺻْﻠَﺢَ ﻓَﺄَﺟْﺮُﻩُ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪ

"Barangsiapa memaafkan dan berbuat baik, maka pahalanya kembali kepada Allah'". (QS. Asy-Syuuro: 40)

(lihat kisah ini pada kitab Syarah Shohih Bukhori, karya Ibnu Baththol, 6/575-576).

Sungguh, itulah hati yang dijadikan shalih dan dibina oleh para pendidik dan para guru dengan berlandaskan Al-Qur'an dan as-Sunnah. Maka, selamat atas surga yang didapatkan oleh mereka.

Janganlah engkau bersedih meratapi kebaikanmu. Sebab jika di dunia ini tidak ada yang menghargainya, yakinlah bahwa di langit ada yang memberkahinya.

Hidup kita ini bagai bunga mawar. Padanya terdapat keindahan yang membuat kita bahagia, namun padanya juga terdapat duri yang menyakiti kita.

Apapun yang ditakdirkan menjadi milikmu akan mendatangimu walaupun engkau lemah!

Sebaliknya apapun yang tidak ditakdirkan menjadi milikmu, engkau tidak akan dapat meraihnya, bagaimanapun kekuatanmu!

Segala puji bagi Allah atas segala nikmat, karunia, dan kebaikan-Nya.

Semoga Allah menjadikan hari-harimu bahagia dengan segala kebaikan dan keberkahan.

***

(Kisah ini merupakan terjemahan dari sebuah status berbahasa arab)

Penerjemah: Ust. Musyaffa Ad Darini, Lc., MA.


Terkirim dari Samsung Mobile

Thursday, November 26, 2015

Habib Ahmaf alMuchdor

KEDALAMAN FIQH DAN HADITS AL 'ALLAMAH AS SAYYID AHMAD BIN MUHAMMAD AL MUHDHOR

Terik matahari memanggang kota Makkah. Masjidil Haram tengah disesaki jamaah haji. Hari itu Jumat. Seorang khatib berdiri di atas mimbar. Ia membacakan sebuah khutbah yang teramat panjang.

Lama sekali sang Khatib berkhutbah. Jamaah tersiksa oleh sengatan siang. Maklum,,,saat itu bertepatan musim panas. Keringat bercucuran deras. Usai khutbah,,,sang Khatib mengimami sholat. Anehnya,,,,sholat kali ini dilakukan dengan sangat cepat. Surat yg ia pakai pun yang amat pendek2.

Setelah salam,,,seorang jamaah menghampiri khatib. Namanya Habib Ahmad bin Muhammad al-Muhdor. Tangannya menggenggam sebatang tongkat yang biasa ia pakai untuk berjalan.

Lalu tanpa diduga,,,sang habib menggebuk khatib dengan tongkat sembari berkata-kata lantang,,,"Kamu telah membolak-balik sunnah Rasulullah SAW. Mestinya kamu meringkas khotbah dan memanjangkan sholat." Khatib itu berteriak kesakitan. "Hai orang-orang,,,aku dipukuli seorang Hadhrami...! Habib Ahmad menimpali,,,"Aku bukan Hadhrami," ia lalu bersenandung,,,"Kami mengenal Batha' (sebuah daerah di Makkah) dan ia mengenal kami. Bukit Shafa dan Baitullah (Ka'bah) pun mencintai kami."

Kota Makkah geger, Sang Amir,,,,Syarif Muhammad geram. Diperintahkannya polisi untuk menangkap Habib Ahmad dan menghukumnya di depan khalayak. Keresahan melanda warga Hadhrami. Mereka mengkhawatirkan nasib habib mereka tercinta itu. "Tak usah khawatir! Ibundaku,,,Khadijah binti Khuwailid,,,selalu bersamaku," ujar Habib Ahmad menenangkan. "Aku akan berlindung di tempatnya," lanjutnya.

Saat itu juga ia bergegas ke kubbah Sayidah Khadijah RA,,,istri mulia baginda Nabi SAW. Dan sepasukan aparat keamanan pun mengejar di belakangnya. Sesampai di depan kubbah,,,peristiwa ajaib terjadi,,,pintu kubbah terbuka dengan sendirinya. Habib Ahmad punmasuk,,,dan pintu itu tertutup kembali. Para aparat b'usaha membuka,,,namun tak kuasa.

Mereka menemui juru kunci kubbah dan meminta kunci. Namun ia enggan menyerahkan. "Takkan kuberikan kunci ini kepada siapa pun." Akhirnya dengan luapan amarah,,,mereka mengambil secara paksa. Berbekal kunci itu,,,mereka berhasil membuka pintu kubbah. Tapi ajaib,,,Habib Ahmad tak kelihatan batang hidungnya. Mereka mencari-cari,,,namun hasilnya nihil,,,ia seperti raib di perut bumi.

Para abdi raja itu akhirnya menyerah. Mereka melapor pada Syarif Muhammad perihal kejadian luar biasa itu. Syarif merasa takjub. Ia kemudian menanyai warga Hadhrami mengenai siapa sebenarnya Habib Ahmad. Ketakjubannya kian membumbung kala mengetahui kesejatian sosok Habib yang alim itu.

Penguasa Makkah itu kemudian mengadakan jamuan istimewa utk Habib Ahmad sbg tanda maaf. Sang Habib menyambut hangat. Di tengah jamuan itu,,,,Syarif Muhammad membujuk Habib Ahmad agar bersedia menetap di Makkah. Habib Ahmad tidak langsung menjawab ya ataupun tidak. "Aku tanyakan dulu kepada ibundaku,,,Khadijah Al-Kubra." katanya. Beberapa hari kemudian,,,ia mendatangi Syarif dan memberi kabar,,,"maaf Amir,,,,Ibunda Khadijah menghendaki aku untuk kembali ke Quweireh." Peristiwa itu terjadi pada musim haji tahun 1250 Hijriyah.

Habib Ahmad bin Muhammad bin Alwi al-Muhdhor lahir di kota Rasyid,,,Lembah Dhau'an, Hadramaut,,,thn 1217 Hijriyah. Saat masih kanak2,,,ia diboyong ayahnya ke Haramain. Di sana ia berhasil menghafal Al Quranul Karim dalam usia tujuh tahun dg bacaan yg bagus. Ia kemudian menekuni berbagai bidang pengetahuan. Di antara guru2nya di Makkah adalah: Syekh Umar bin A. al-Atthar,,,Syekh Muhammad Sholeh ar-Rais,,,Syekh Ahmad as-Showi al-Mishri dan Syekh Abdur-Rahman al-Kazbaniy.

Setelah bekal ilmunya lumayan mumpuni,,,ia mulai sering diajak mondar-mandir antara Makkah & Hadramaut oleh ayahnya. Ketika singgah di Hadhramaut,,,,ia menyempatkan diri menimba ilmu kpd ulama2 besar di sana,,,,spt Habib Hasan bin Sholeh al-Bahr,,,Habib Abu Bakar bin Abdullah al-attas,,,,Habib Ahmad bin Umar bin Sumaith,,,Habib Abdullah bin Idrus al-Barr,,,dan Syekh Abdullah bin Ahmad Basaudan.

Menginjak usia dewasa,,,ia memutuskan kembali ke kota Rasyid. Ia menempati rumah salah satu paman dari pihak ibunya yg merupakan keluarga besar marga Bazar'ah. Ia kemudian menikah dg seorang wanita sholehah dari keluarga al-Habsyi. Dari pernikahan ini ia dikaruniai putra & putri bernama Umar,,,,,Hamid,,,Hadun,,,Khadijah,,,dan lainnya. Selanjutnya,,,,setelah memiliki uang cukup,,,ia membeli sebuah rumah di daerah Quweireh. Di kota itu ia menikah lagi dengan wanita dari keluarga Syekh Abu Bakar bin Salim-setelah istri pertamanya meninggal dunia.Pernikahan ke-2 ini membuahkan beberapa putra & putri,,,,di antaranya: Muhammad,,,Musthafa,,,dan Sholeh.

Dari kota inilah,,,,nama Habib Ahmad bin Muhammad al-Muhdhor terus menjulang. Cahaya ilmu dan akhlaknya menerangi negeri Hadramaut,,,bahkan seluruh persada bumi. Ia dicintai kaum muslimin. Kalam2nya mudah diterima lubuk hati. Dan tersingkaplah nurbuwat yg pernah ditorehkan Syekh Umar Bamakhramah.

Ya,,,beratus tahun sebelumnya,,,Syekh Umar menulis untaian syair yg mengilustrasikan sosok Habib Ahmad al-Muhdhor. Dilukiskannya perangai Habib Ahmad beserta tempat2 yg pernah ia singgahi. Habib Hasan bin Sholeh al-Bahr,,,salah satu guru Habib Ahmad,,,ketika membaca syair itu,,,ia berseru kepada orang-orang sekitarnya, "Katakan kepada Ahmad al-Muhdhor bahwa Syekh Bamakhramah mengajaknya bicara."

Selain berilmu tinggi,,,,Habib Ahmad dikenal keras dalam mujahadah. Jauh hari,,,,ia telah menyiapkan liang kuburnya sendiri yg ditempatkan di sebelah masjidnya. Ia meluangkan waktu berbaring di liang itu setiap hari sembari membaca Al-Quran. Tercatat tujuh ribu kali khatam ia selesaikan di dalam kubur itu sebelum akhirnya meninggal dunia.

Namun ia pribadi yang unik. Di balik kekhusyukannya itu,,,ia selalu menampakkan diri seolah-olah sebagai sosok jenaka. Ia pura-pura suka bergurau. Gurauannya bahkan kadang keterlaluan. Pernah ia menyesal dan berniat takkan bergurau lagi,,,akan tetapi ia langsung ditegur Rasulullah SAW dalam mimpi agar meneruskan kebiasaannya bergurau.

Hati Habib Ahmad memiliki pertautan yg erat dengan Ummul Mukminin,,,Khadijah al-Kubra. Ia menulis kumpulan syair yg memuji ibunda az-Zahra itu. Hikayat di atas adalah salah satu bukti. Dan akhirnya ia menyusul ibundanya itu pada tahun 1304 H,,,dalam usia 87 tahun. Ia meninggalkan beberapa putra yg sholeh. Salah satunya adalah Habib Muhammad al-Muhdhor, Bondowoso, seorang ulama besar yg pernah meramaikan blantika dakwah di Nusantara ini. Ia juga meninggalkan beberapa murid yang hebat. Di antaranya: Habib Ali bin Muhammad al-Habsyi, Habib Abdurrahman bin Muhammad al-Masyhur dan Habib Idrus bin Umar al-Habsyi.

RABBi fanfa'na bibarakatihim wahdinal husna bihurmatihim, wa amitna bi thariqatihim wal mu'afatin minal fitani..


Terkirim dari Samsung Mobile

Skala prioritas


SKALA PRIORITAS

* Seorang guru besar di depan audiensnya memulai materi kuliah dg menaruh topless bening & besar di atas meja.

* Lalu sang guru mengisinya dg bola tenis hingga ga mualagi. Beliau bertanya: "sdh penuh?"

* Audiens mjwb: "sdh penuh"

* Lalu sang guru mengeluarkan gundu dr kotaknya & dimasukkan ke dlm topless tadi, gundu mengisi sela2 bola tenis hingga tdk muat lagi. Beliau bertanya: "sdh penuh?"

* Audiens mjwb: "sdh penuh"

* Lalu sang guru mengeluarkan pasir pantai & mmasukkan ke dlm topless tadi. Pasir mengisi sela2 bola & gundu hingga tdk bs muat lg. Smua sepakat topless sdh penuh & tdk ada yg bisa dimasukkan lg.

* Tapi terakhir sang guru menuangkan secangkir air kopi & msk mengisi toples yg sdh penuh bola, gundu & pasir itu.

Sang Guru kmd menjelaskan bahwa:
"Hidup kita kapasitasnya terbatas spt topless. Tiap kita berbeda ukuran toplesnya;
- Bola tenis adlh hal2 besar dlm hidup kita, yakni tggjwb thd Tuhan, orang tua, istri, anak2 serta makan, tempat tinggal & kesehatan.
- Gundu adalah hal2 yg penting, spt pkerjaan, kendaraan, sekolah anak, gelar sarjana, dll.
- Pasir adalah yg lain2 dlm hidup kita, seperti olah raga, nyanyi, rekreasi, facebook, bbm, WA, nonton film, model baju, model kendaraan dll.
- Jika kita isi hidup dg mendahulukan pasir hingga penuh, maka gundu & kelereng tdk bisa masuk.
Berarti hidup kita hanya berisi hal2 kecil. Hidup kita habis dg rekreasi dan hobby, ALLAH yg memberi kita hidup dan kehidupan terabaikan & keluarga terabaikan jg
- Jika kita isi dg mendahulukan bola tenis, lalu gundu dst seperti tadi, maka hidup kita berisi lengkap, mulai dr hal2 besar & penting hingga hal2 yg mjd pelengkap"

Kita mesti mengelola hidup secara cerdas & bijak. Tahu menempatkan mana yg perioritas & mana yg mjd pelengkap.
Jika tdk, hidup bukan saja tdk lengkap, bahkan bisa tidak berarti sama sekali.

* Lalu sang guru bertanya: "Adakah kalian yg mau bertanya?"

Smua audiens terdiam, krn sgt mengerti apa inti pesan dlm pelajaran tadi.

* Namun, tiba2 seseorang nyeletuk bertanya: "Apa arti secangkir air kopi yg dituang tadi..?"

* Sang guru besar mjwb sbg penutup: "Sepenuh & sesibuk apa pun hidup kita, jgn lupa msh bs disempurnakan dg bersilaturrahim sambil "minum kopi",  dg tetangga, teman,  sahabat yg hebat.

Semoga postingan ini bermanfaat bg kita semua.
Aamiin

😊💥💦🌹💥💦🌹😊


Terkirim dari Samsung Mobile

Wednesday, November 18, 2015

Kemulyaan Isteri

Asma' binti Yazid Al Anshoriyyah dari Bani Abdul Asyhal datang menghadap kepada Nabi SAW dan berkata : "Demi Ayah dan Ibuku, Yaa Rosulalloh ! Aku adalah utusan dari para wanita kepada Mu. Ketahuilah, jiwaku menjadi jaminan atas diriMu. Tiada seorang wanita pun ditimur maupun di barat yg mendengar perkataanku ini, kecuali ia akan sependapat denganku.
Sesungguhnya Alloh SWT telah mengutusMu kepada kaum Pria dan Wanita secara keseluruhan. Maka kami beriman kepadaMu dan beriman kepada TuhanMu. Sesungguhnya kami kaum wanita, merasa sempit karena dibatasi oleh rutinitas peraturan rumah2 Kalian kaum pria, kami hanya menjadi pemuas syahwat kalian, dan mengandung anak2 kalian. Sedangkan kalian kaum Pria, dilebihkan atas kami dalam sholat Jum'at, sholat berjamaah di masjid, menjenguk org sakit, mengantarkan jenazah, haji demi haji , dan yg paling afdhol dari itu semua adalah jihad fisabiilillah. Apabila seorang lelaki diantara kalian pergi keluar rumah utk berhaji / berumroh atau berjaga2 di perbatasan. Maka kamilah yg menjaga harta2 kalian, memintal baju2 kalian, mendidik anak2 kalian. Apakah kami tidak memperoleh pahala kebajikan sebagaimana yg di peroleh kaum pria Yaa Rosulalloh?".
Rosululloh pun menoleh kepada para SahabatNya. Seraya berkata : "Apakah kalian pernah mendengar perkataan seorang Wanita yg lebih hebat dari perkataan wanita ini dalam bertanya tentang urusan agamanya?".
Para Sahabat menjawab : "Kami tidak mengira akan ada seorang wanita yg mendapat petunjuk melebihi wanita ini".
Rosululloh kembali menoleh kepada wanita tersebut, lalu bersabda : "Wahai Wanita, pulanglah kamu dan ajarkan kepada kaum wanita di belakangmu : "Bahwasanya pergaulan yg baik seorang istri kepada suami dan berusaha mencari keridhoan suami, dgn cara mentaati suami. Maka pahalanya sama seperti yg kau sebutkan tadi secara keseluruhan. Asma' pun pulang dgn berTahlil dan bertakbir dgn penuh kegembiraan.


Terkirim dari Samsung Mobile

Raih keberkahan bukan kekayaan.

Sehelai Rambutmu Lebih Mulia Dari Jubah Ulama

Suatu hari Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah dikunjungi seorang wanita yang ingin mengadu.

"Ustadz, saya adalah seorang ibu rumah tangga yang sudah lama ditinggal mati suami. Saya ini sangat miskin, sehingga untuk menghidupi anak-anak saya, saya merajut benang di malam hari, sementara siang hari saya gunakan untuk mengurus anak-anak saya dan menyambi sebagai buruh kasar di sela waktu yang ada.

Karena saya tak mampu membeli lampu, maka pekerjaan merajut itu saya lakukan apabila sedang terang bulan."

Imam Ahmad rahimahullah menyimak dengan serius penuturan ibu tadi. Perasaannya miris mendengar ceritanya yang memprihatinkan.

Dia adalah seorang ulama besar yang kaya raya dan dermawan. Sebenarnya hatinya telah tergerak untuk memberi sedekah kepada wanita itu, namun ia urungkan dahulu karena wanita itu melanjutkan pengaduannya.

"Pada suatu hari, ada rombongan pejabat negara berkemah di depan rumah saya. Mereka menyalakan lampu yang jumlahnya amat banyak sehingga sinarnya terang benderang. Tanpa sepengetahuan mereka, saya segera merajut benang dengan memanfaatkan cahaya lampu-lampu itu.

Tetapi setelah selesai saya sulam, saya bimbang, apakah hasilnya halal atau haram kalau saya jual?

Bolehkah saya makan dari hasil penjualan itu?

Sebab, saya melakukan pekerjaan itu dengan diterangi lampu yang minyaknya dibeli dengan uang negara, dan tentu saja itu tidak lain adalah uang rakyat."

Imam Ahmad rahimahullah terpesona dengan kemuliaan jiwa wanita itu. Ia begitu jujur, di tengah masyarakat yang bobrok akhlaknya dan hanya memikirkan kesenangan sendiri, tanpa peduli halal haram lagi.
Padahal jelas, wanita ini begitu miskin dan papa.

Maka dengan penuh rasa ingin tahu, Imam Ahmad rahimahullah bertanya, "Ibu, sebenarnya engkau ini siapa?"

Dengan suara serak karena penderitaannya yang berkepanjangan, wanita ini mengaku, "Saya ini adik perempuan Basyar Al-Hafi."

Imam Ahmad rahimahullah makin terkejut.  Basyar Al-Hafi rahimahullah adalah Gubernur yang terkenal sangat adil dan dihormati rakyatnya semasa hidupnya. Rupanya, jabatannya yg tinggi tidak disalahgunakannya untuk kepentingan keluarga dan kerabatnya. Sampai-sampai adik kandungnya pun hidup dalam keadaan miskin.

Dengan menghela nafas berat, Imam Ahmad rahimahullah berkata,
"Pada masa kini, ketika orang-orang sibuk memupuk kekayaan dengan berbagai cara, bahkan dengan menggerogoti uang negara dan menipu serta membebani rakyat yang sudah miskin, ternyata masih ada wanita terhormat seperti engkau, ibu. Sungguh, sehelai rambutmu yang terurai dari sela-sela jilbabmu jauh lebih mulia dibanding dengan berlapis-lapis serban yang kupakai dan berlembar-lembar jubah yang dikenakan para ulama.

Subhanallah, sungguh mulianya engkau, hasil rajutan itu engkau haramkan? Padahal bagi kami itu tidak apa-apa, sebab yang engkau lakukan itu tidak merugikan keuangan negara…"

Kemudian Imam Ahmad rahimahullah melanjutkan, "Ibu, izinkan aku memberi penghormatan untukmu. Silahkan engkau meminta apa saja dariku, bahkan sebagian besar hartaku, niscaya akan kuberikan kepada wanita semulia engkau…".

Diriwayatkan dari Abu Bakr Ash-Shiddiq, dari Rasulullah, beliau bersabda:

لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ جَسَدٌ غُذِيَ بِحَرَامٍ

"Tidak akan masuk ke dalam surga sebuah jasad yang diberi makan dengan yang haram."
(Shahih Lighairihi, HR. Abu Ya'la, Al-Bazzar, Ath-Thabarani dalam kitab Al-Ausath dan Al-Baihaqi, dan sebagian sanadnya hasan. Shahih At-Targhib 2/150 no. 1730)

Jangan Cari Kekayaan, Carilah Keberkahan


Terkirim dari Samsung Mobile

Monday, November 16, 2015

Nasehat Luqmanul Hakim

NASEHAT LUQMANUL HAKIM

Satu-satunya manusia yang bukan nabi, bukan pula rasul tetapi kisah hidupnya diabadikan dalam al-qur'an adalah Luqmanul Hakim, mengapa karena hidupnya penuh hikmah. Suatu hari ia pernah menasihati anaknya tentang hidup.

• "Anakku jika makanan telah memenuhi perutmu, akan matilah pikiran dan kebijaksanaanmu. Semua anggota badanmu akan malas melakukan ibadah dan hilang pulalah ketulusan dan kebersihan hati Padahal hanya dengan hati bersih manusia bisa menikmati lezatnya berdzikir."

• "Anakku, kalau sejak kecil engkau rajin belajar dan menuntut ilmu, dewasa kelak engkau akan memetik buahnya dan menikmatinya."

•  "Anakku ikutilah engkau pada orang-orng yang menggotong jenazah, jangan kau ikuti  orang-orang yang hendak pergi kepesta pernikahan. Karena jenazah akan mengingatkan kau pada kehidupan yang akan datang, sedangkan pesta pernikahan akan membangkitkan nafsu duniamu."

•  "Anakku aku sudah pernah memikul batu/batu besar, aku juga sudah mengangkat besi-besi berat, namun tidak pernah kurasakan sesuatu yang lebih berat daripada tangan yang buruk perangainya."

•  "Anakku aku sudah pernah merasakan semua benda yang pahit, tetapi tidak pernah kurasakan yang lebih pahit dpd kemiskinan dan kehinaan."

•  "Anakku aku sudah mengalami penderitaan dan bermacam kesusahan, namun aku belum pernah merasakan penderitaan yang lebih susah dpd menanggung hutang."

•  "Anakku sepanjang hidupku aku berpegang pada delapan wasiat para nabi, kalimat itu adalah :

▪ Jika kau beribadah kepada
      Allah, jagalah pikiranmu
      baik-baik.
▪ Jika kau berada dirumah 
      orang lain, jagalah
      pandanganmu
▪ Jika kau berada ditengah-
      tengah majelis, jagalah
      lidahmu.
▪ Jika kau hadir dalam
      jamuan makan, jagalah
      perangaimu
▪ Ingatlah Allah selalu
▪ Ingatlah maut yang akan   
      menjemputmu
▪ Lupakan budi baik yang
      kau kerjakan kepada orang
      lain.
▪ Lupakan semua kesalahan
      orang lain terhadapmu.


Terkirim dari Samsung Mobile

Sunday, November 15, 2015

INDAHNYA BACAAN SHOLAT

INDAHNYA BACAAN SHALAT
Mengapa kita shalat buru2x  kalaulah tau, bacaan shalat itu ternyata bisa membuat kita sperti disurga seperti makna sebagian bacaan shalat ini....... Mari kita camkan dan renungkan inshaa Allah akan berlinang air mata kita

Singkatnya, pada malam itu Jibril mengantar Rasulullah SAW naik ke Sidratul Muntaha.  Namun karena Jibril tidak diperkenankan untuk mencapai Sidratul Muntaha, maka Jibril pun mengatakan kepada Rasulullah SAW untuk melanjutkan tanpanya...
Rasulullah melanjutkan berjalan perlahan sambil ter-kagum2x melihat indahnya istana Allah hingga tiba di hadapan Arsy [singgasana Allah]
Setelah sekian lama menjadi seorang Rasul, inilah pertama kalinya Muhammad SAW berhadapan dan berbincang secara lngsung dengan Allah SWT.

[Bayangkanlah, indah dan dahsyatnya momen ini]

PERCAKAPAN Antara Muhammad Rasulullah SAW dengan Allah subhanahu wata'ala :

a.   Rasulullah SAW pun mendekat dan memberi sapaan penghormatan kepada Allah SWT:

ATTAHIYYAATUL MUBAARAKAATUSH SHALAWATUTH THAYYIBAATU LILLAAH
("Semua ucapan penghormatan, pengagungan, dan pujian hanyalah milik Allah.")

b.   Kemudian Allah SWT membalas sapaannya :

ASSALAAMU 'ALAIKA AYYUHAN NABIYYU WARAHMATULLAAHI WABARAKAATUH.
("Segala pemeliharaan dan pertolongan Allah untukmu wahai nabi, begitu pula rahmat Allah dan segala karunia-Nya")

c.   Mendapatkan jawaban seperti ini, Rasulullah SAW tidak merasa jumawa berbesar diri, justru beliau tidak lupa dengan umatnya (ini yang membuat kita sangat terharu).
Beliau menjawab dengan ucapan :

ASSALAAMU 'ALAINAA WA 'ALAA 'IBADADILLAAHISH SHAALIHIIN. ("Semoga perlindungan dan pemeliharaan diberikan kepada kami dan semua hamba Allah yang shalih.")

Bacalah percakapan mulia itu sekali lagi… itu adalah percakapan Sang Tuhan dan hambaNya, Sang Pencipta dan ciptaanNya… dan mereka saling menghormati satu sama lain… menghargai satu sama lain…. dan lihat betapa Rasulullah mencintai kita umatnya… bahkan beliau tidak lupa dgn kita ketika ia di hadapan Allah.

d.   Melihat peristiwa ini, para malaikat yang menyaksikan dari luar Sidratul Muntaha tergetar dan ter-kagum2x  betapa mulianya Allah… betapa mulianya Muhammad…. dan kemudian para malaikat pun mengatakan dengan keyakinan penuh :

ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAAH. WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAAH.
("Kami bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah… dan kami bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba Allah dan RasulNya")

Jadilah rangkaian percakapan dalam  peristiwa ini menjadi suatu bacaan dalam shalat yaitu pada posisi Tahiyat Awal dan Akhir...yang kita ikuti dengan shalawat kepada Nabi sebagai sanjungan sebagai seorg individu yang menyayangi umatnya.

(Dulu sewaktu belum bisa memaknainya, kita sendiri bingung atas kalimat dalam bacaan ini, tapi mudah-mudahan dengan penjelasan ini bisa menjadi modal dalam lebih meresapi makna shalat kita... mrasakan getaran yang dirasakan malaikat saat peristiwa itu).

Aamiin Allahumma Aamiin
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
SEMOGA BERMANFAAT UTK SAUDARA2KU & SAHABAT2KU SEMUA...

AAMIIN YRA...


Terkirim dari Samsung Mobile

Syarat menuntut Ilmu

Asslm.wr.wb..Sebelum kita menuntut ilmu, alangkah baiknya kalau sebelum nya kita membersihkan hati dan penyakit jiwa, karena belajar itu adalah  merupakan  ibadah yang tidak sah dikerjakan kecuali dengan hati yang bersih, karena sesungguhnya belajar itu harus mempunyai niat dan tujuan dalam rangka menghiasi jiwa dengan sifat keutamaan yaitu : Mendekatkan diri kepada Allah SWT.Rasulullah bersabda :" Barang siapa yang berjalan di suatu jalan untuk menuntut ilmu pengetahuan,maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga"(HR.Bukhari).Sesungguhnya kita harus selalu menjaga adab dan tertib sopan dalam suatu pergaulan.".....Dan apabila dikatakan kepadamu "Berdirilah"maka hendaklah kamu berdiri,niscaya Allah meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan,beberapa derajat.Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan"(Al-Mujaadalah:11)Shadaqallahul 'azhim.Maha Benar Allah Dengan Segala FirmanNya.


Terkirim dari Samsung Mobile

Pentingnya menjaga nikmat dari Allah SWT

Hikmah            pengajian ahad sore (pondok ihya ussunnah)

Pentingnya menjaga nikmat dari Allah SWT

فإن كنت في نعمة فاحفظها | فإن المعاصي تزيل النعم
Jikalau engkau didalam suatu kenikmatan maka jagalah (dengan selalu taat padaNya) |
Karena sesungguhnya maksiat itu menghilangkan nikmat tersebut

Dan termasuk nikmat yang besar tatkala kedua orang tua kita masih ada
قال رسول الله ص م :
هما جنتك و نارك-الحديث
Artinya:
Kedua orang tuamu surgamu dan nerakamu-al hadits

Dan diantara akibat-akibat durhaka pada orang tua:
1-Dunia pergi dari dia dan dunia membencinya,
Ibarat orang mukmin membenci neraka

2-Jikalau ia memberi nasehat kepada orang-orang niscaya Allah akan balik hati orang-orang itu untuk tidak mendengar nasehat dari orang tersebut

3-Para wali-walinya Allah tidak memandangnya dengan rasa rahmat dan tidaklah lemah lembut pada orang tersebut sama sekali

4-Cahaya Imannya akan redup sedikit demi sedikit,
Seingga dikhawatirkan ia akan kafir pada Allah nantinya

Begitu pula sebaliknya Imbalan bagi orang yang taat pada orang tuanya:

1-Dunia mendatanginya juga cinta padanya
Ibarat orang mukmin mencintai surga

2-Jikalau ia memberi nasehat pada orang-orang,
Ucapannya menyentuh hati

3-Dicintai oleh Wali-walinya Allah

4-Imannya akan selalu bertambah sedikit demi sedikit hingga akhirnya akan sempurna imannya.A

(Habib Hamid bin Alwi Al-Ashriy)

Semoga bermanfaat bagi kita semua


Terkirim dari Samsung Mobile

Diskusi Syiah

Copas dari grup WA, semoga lebih membuka wawasan kita ttg AGAMA SYI'AH.
Kisahnya agak panjang tapi asyik utk dibaca:

Kisah nyata wanita yang bernama Aisyah ini terjadi di kota Medan, sebelum Aisyah pergi ke masjid untuk mengisi kajian ibu-ibu dekat rumah, dia  menyempatkan untuk mampir dulu ke rumah sepupu karena ingin mengambil kitab Fiqih Sunnah yang beberapa hari lalu dipinjamkan kepada sepupunya karena Aisyah akan membawanya ke pengajian.

Ternyata di rumah sepupunya sedang ada tamu yang penampilannya sangat islami, Kemudian Aisyah bertanya kepada sepupunya.

Siapa mereka?

Sepupunya menjawab: Mereka itu temanku sewaktu SMA. Kemudian Aisyah memuji penampilan mereka yang sangat Islami, dia berkata: "nah begitu dong kamu seharusnya, pakai pakaian yang tertutup (jilbab besar)".

Sepupunya menimpali: "Tapi pemahaman mereka beda dengan pemahamanmu yang kau ajarkan padaku Aisyah."

Aisyah pun bertanya: "Memang bagaimana perbedaannya?"

Sepupunya menjawab: "Lebih baik kau bicara sendiri dengan mereka."

Aisyah menjawab: "Tapi aku sedang ada pengajian."

Sepupunya berkata: "Sebentar saja, setidaknya kau bisa mengetahui perbedaan pemahamanmu dengan mereka."

Baiklah kata Aisyah.

Kemudian Aisyah ikut duduk di ruang tamu dengan mereka dan mengucapkan salam.

Setelah ngobrol beberapa waktu, Aisyah sudah bisa memastikan bahwa mereka ini adalah wanita-wanita Syiah.

Lalu Aisyah beranikan diri untuk bertanya: Kalian penganut syiah?
Si tamu pun menjawab: Benar.

Aisyah berkata: Subhanallah, sungguh indah penampilan wanita-wanita Syiah..

Si tamu pun tertawa ringan dan berkata: Terima kasih tapi memang beginilah kami di ajarkan dan kami kemari pun dengan tujuan mengajak teman kami ini (sepupu Aisyah) untuk ikut dalam pengajian kami. Jika mbak Aisyah ingin ikut juga, mari sama-sama.

Aisyah menjawab: Aisyah tertarik sekali ukht, tapi Aisyah sekarang sedang ada keperluan. Bagaimana kalau nanti malam kalian sempatkan datang ke rumah Aisyah untuk mendakwahi Aisyah dan keluarga Aisyah tentang ajaran yang kalian anut, apa kalian punya waktu?

Si tamu pun berkata: Tentu, tentu kami akan datang.

Aisyah mengatakan: Alhamdulillah, nanti Husna (sepupunya) akan menemani kalian, rumah Aisyah dekat dari sini kok.

Kemudian Aisyah pamit, sepupunya mengantarkan ke depan pagar dan bertanya: Aku gak ngerti aisyah, untuk apa kami ke rumahmu?

Aisyah menjawab: Nanti kau akan tau Husna

Sepupunya membalas: Duh syah, jangan gitu, bilang aja..

Aisyah: Mereka sedang berniat untuk mensyiahkanmu Husna, sementara sudah pernah kukatakan bahwa Syiah itu jauh dari Islam.

Maka nanti malam in sya Allah kita yang akan mengembalikan pemahaman mereka ke pemahaman yang benar, in sya Allah.

Setelah selesai shalat Isya' beberapa menit kemudian datanglah mereka ke rumah Aisyah. Tapi Aisyah melihat mereka bersama seorang lelaki dan penampilannya juga luar biasa islaminya, berjubah putih dan imamah hitam.

Aisyah senyum saja dan sudah tau bahwa ini lah orang yang akan mereka andalkan dalam mendakwahi Aisyah sekeluarga.

Wanita-wanita itu memberi salam dan Aisyah menjawab salam mereka dengan senyum tapi Aisyah tidak langsung mempersilahkan mereka masuk rumah.

Aisyah berkata: afwan ukht, tunggu dulu, sebelum masuk rumah, Aisyah harus minta izin dulu pada mahram Aisyah, sebab kalian membawa seorang lelaki.

Mereka mengangguk saja dan tersenyum manis.

Aisyah bertanya pada abangnya: Bang, apakah laki-laki ini boleh masuk?

Abang Aisyah menjawab: Boleh.. biar abang yang menemani kalian. Kemudian masuklah mereka semua, dan memperkenalkan laki-laki yang ada bersama mereka, ternyata benar bahwa laki-laki itu yang membimbing mereka dan yang mengisi dakwah di pengajian mereka.

Singkat cerita, setelah basa-basi selama 3-4 menit maka dakwah mereka pun di mulai.

Salah seorang tamu tadi bertanya: Mbak Aisyah nama lengkapnya siapa?

Aisyah menjawab: Aisyah bintu Umar al Muhsin bin Abdul Rahman Salsabila, kenapa ya ukhty?

Si tamu: Wow panjang juga ya hehe.. oh enggak hanya kami ingin memanggil mbak dengan nama yang lain, bagaimana jika kami panggil dengan Salsa saja?

Aisyah sudah menyadari bahwa mereka tidak akan suka dengan nama Aisyah, sebab serupa dengan nama istri Rasulullah, dan mereka sangat benci kepada ummul mukminin Aisyah.. na'udzu billah min dzalik

Aisyah pun tersemnyum dan berkata: Boleh juga, tapi boleh tau alasannya apa ya ukht?

Si tamu: Kami tidak menyukai nama itu sebab .......... (dia cerita cukup panjang dan intinya menjelek-njelekkan ummul mukminin Aisyah).

Tiba-tiba si laki-laki (ustadz Syiah) yang mereka ajak itu angkat suara.

Ustadz Syiah itu berkata: Aisyah itu adalah pendusta dan pezina, semoga Allah membakarnya di neraka.

Mendengar ucapan orang bodoh ini mata Aisyah spontan tertutup dan hati aisyah terasa bergetar.. kemudian Aisyah menundukkan kepala dan mengucap istighfar, dan memohon pada Allah agar dikuatkan mendengar fitnah keji dari mulut-mulut yang masih jahil, kemudian setelah tenang, Aisyah angkat kepala dan senyum pada mereka dan membuat situasi seolah-olah Aisyah tidak tau tentang hal itu.

Aisyah berkata: Masya Allah, benarkah begitu ustadz?

Ustadz Syiah menjawab: Benar, dialah penyebab wafatnya rasulullah, dia yang meracuni rasulullah hingga wafat.. semoga laknat selalu menyertainya.

Air mata aisyah menetes mendengar ucapan orang ini, dalam hatinya bagai tersayat-sayat.. seorang ibu dihina di depan anak-anaknya, rasanya ingin melemparkan gelas ini ke wajahnya. Aisyah pun melihat abangnya sudah mengenggam kedua tangannya dan menahan amarah. Namun sebelumnya Aisyah sudah mengiingatkan kepada abangnya bahwa diskusi ini tentu akan membuat hati panas.

Aisyah pun menimpali: Astaghfirullah, sehebat itukah fitnahnya?

Si tamu wanita menjawab: Kok fitnah mbak? itu nyatanya, nih kami bawa kitab tafsir Al Ayyasyi (kitab Syiah) didalamnya terdapat bukti, bahkan Abdullah bin Abbas mengatakan Aisyah adalah seorang pelacur, ini ada kitabnya.

Dia keluarkan kitab tapi Aisyah lupa nama kitabnya, ma'rifat rijal kalau Aisyah tidak salah ingat. DanAisyah melihat memang isinya benar seperti yang mereka ucapkan.

Singkat cerita, mereka terus menghina Aisyah dan para sahabat, sampai telinga ini seperti sudah bengkak.

Akhirnya Aisyah tidak tahan dan berkata pada mereka: Sebentar ustadz, Aisyah mau ambil kitab Syiah punya Aisyah, ada yang ingin Aisyah tanyakan mengenai isinya.

Ustadz Syiah menjawab: Silahkan.
Aisyah sudah siapkan satu soal yang akan menunjukkan jati diri mereka, apakah mereka orang yang cerdas atau cuma bisa ngomong besar.

Dan pertanyaan ini juga pernah ditanyakan oleh syaikh Adnan kepada seorang syaikh Syiah, tapi syaikh Syiah malah bingung menjawabnya.

Aisyah berkata sambil menyodorkan kitabnya: Nih dia kitabnya.
Ustadz Syiah: Oh saya juga punya itu, Al Ghaibah, kebetulan saya bawa hehe.

Aisyah berkata: Oh iya, kebetulan..
Si tamu wanita berkata: Hehe, Allah memudahkan urusan kita hari ini.

Aisyah tersenyum ringan melihat tingkah laku mereka.

Aisyah berkata: Begini ustadz, di dalam kitab ini disebutkan tentang beberapa wasiat rasul kepada imam ali, benarkah ini ustadz?

Ustadz Syiah: Halaman berapa?

Aisyah: 150 no 111

Ustadz Syiah: Sebentar saya lihat. Ya, benar, lalu apa yang ingin ditanyakan dari wasiat yg mulia ini?

Aisyah: Masih berlakukah wasiat ini ustadz?

Ustazd Syiah: Tentu, sampai hari kiamat.

Aisyah: Di dalam kitab ini rasul berwasiat
"Yaa 'Aliy anta washiyyi 'ala ahli baiti hayyihim wa mayyitihim wa 'ala nisa-i. fa man tsabbattuha laqiyatniy ghadan, wa man tholaqtuha fa ana bari'un minha".

Ustadz Syiah hanya bergumam

Aisyah: Benarkah ini ustadz?

Ustadz Syiah: Bagaimana kamu mengartikan kalimat wasiat itu.

Aisyah: Isi wasiat ini adalah
"wahai 'Ali engkau adalah washiy ahlul baitku (penjaga ahlul baitku) baik mereka yang masih hidup maupun yg sudah wafat, dan juga ISTRI-ISTRIKU. Siapa diantara mereka yang aku pertahankan, maka dia akan berjumpa denganku kelak. Dan barang siapa yang aku ceraikan, maka aku berlepas diri darinya, ia tidak akan melihatku dan aku tidak akan melihatnya di padang mahsyar."
Benarkah ini ustadz?

Ustadz Syiah: Benar ini wasiatnya.

Aisyah: Yang ingin saya tanyakan, apakah Aisyah istri Rasulullah itu pernah dicerai oleh Rasulullah?

Ustadz Syiah begumam dan berkata: Tidak..

Aisyah: Apakah Aisyah di pertahankan Rasulullah sampai Rasulullah wafat?

Ustadz Syiah: Ya benar.

Aisyah: Lalu kenapa tadi ustadz bilang Aisyah itu masuk neraka sedangkan dalam wasiat ini Aisyah tergolong orang yang masuk surga??

Ustadz Syiah: Bukan seperti itu maksud dari wasiat ini mbak Salsa.
Aisyah tersenyum melihat tingkah si ustadz dan Aisyah melirik kedua wanita syiah tadi yang mulai hilang senyumannya.

Aisyah: Entahlah ustadz tapi inilah isi dari kitab Syiah dan ini adalah wasiat dari Rasulullah, berarti wasiat ini tidak lagi dianggap oleh orang Syiah sendiri ya ustadz?

Ustadz Syiah: Oooh tidak begitu tapi,, tapi bukan begitu cara menafsirkannya.

Dan akhirnya dia menjelaskan tentang penafsirannya tapi sedikitpun tidak masuk akal bahkan kedua wanita syiah itu sendiri pun terlihat bingung mendengar penjelasan si Ustadz Syiah.

Abang Aisyah pun berkata: Ustadz, saya tidak faham dengan penjelasan antum, mohon diulangi ustadz.

Ustadz Syiah tersebut mulai gelisah.

Ustadz Syiah: Begini, intinya hadits wasiat ini dinilai oleh ahli ilmu hadits Syiah dan tentunya berdasarkan ilmu hadits Syiah adalah lemah sekali bahkan sampai derajat palsu.

Aisyah berkata dalam hati: Wah ini ustadz mulai aneh. tadi katanya wasiat ini masih berlaku sampai hari kiamat, sekarang menyatakannya sebagai hadits palsu.

Aisyah diam beberapa saat memikirkan bagaimana cara membuat orang ini terdiam dan malu karena pendapatnya sendiri.

Aisyah: Sudah-sudah, cukup, mungkin ini terlalu rumit pertanyaannya, nih ada pertanyaan lagi ustadz.

Seperti yang pernah saya dengar bahwa Syiah menganggap bahwa Ali lah yg seharusnya menjadi khalifah setelah wafatnya Rasulullah, apakah benar?

Ustadz Syiah: Ya benar sekali, tapi Abu Bakar rakus akan kekuasaan sampai-sampai dia berbuat kezaliman dan makar yang besar, diikuti pula oleh Umar dan Utsman.

Aisyah: Apakah ada dalil yang menunjukkan Ali sebagai orang yang dipilih Rasul menjadi khalifah sesudah wafatnya beliau?

Ustadz Syiah: Tentu ada, hadits Ghadir Khum , ketika Nabi sedang menunaikan haji wada' disertai beberapa orang sahabat besar, Nabi berkata kepada Buraidah: "Hai Buraidah barangsiapa menganggap aku sebagai pemimpinnya, maka terimalah Ali sebagai pemimpin.."

Aisyah: Ustadz, kalau saya tidak mengamalkan dan sengaja menolak apa yang diperintahkan Nabi, kira-kira apa hukuman buat saya ustadz?

Ustadz Syiah: Mbak Salsabila bisa dihukumi kafir karena mendustakan Nabi.

Aisyah: Astaghfirullah, berarti imam Ali pun telah kafir dalam hal ini ustadz, sebab dia tidak mengindahkan perintah Nabi, jika memang ini dalil yang menunjukkan Ali sebagai khalifah, bahkan imam Ali membai'at Abu Bakar, maka Abu Bakar pun di hukumi kafir, begitu juga Umar, dan semua sahabat yang menyaksikan ketika itu semuanya kafir, sebab yang menjadi pesan Rasul adalah man kuntu maulahu fa 'Aliyyun maulahu, siapa menganggap aku sebagai pemimpinnya, maka terimalah Ali sebagai pemimpin.
Benarkah begitu ustadz? Atau haditsnya palsu juga?

Ustadz Syiah: Hmmmm.. Haditsnya shahih.. tapi bukan begitu juga maksudnya.

Aisyah: Tapi tunggu ustadz, sebelum ustadz jelaskan maksudnya saya pengen tanya lagi biar kelar. Apakah setelah imam Ali yang akan menjadi khalifah adalah anaknya Al Hasan?

Ustadz Syiah: Ya benar sekali, tidak bisa dipungkiri.

Aisyah: Ada dalilnya? Shahih apa tidak?

Ustadz Syiah: Ada, shahih jiddan (sekali).

Aisyah: Bagaimana bunyinya?

Ustadz Syiah: Wahai Ali engkau adalah khalifahku untuk umatku sepeninggalku, maka jika telah dekat kewafatanmu maka serahkanlah kepada anakku Al Hasan,,
hadits ini cukup panjang menjelaskan tentang 12 imam.

Aisyah: Ustadz coba lihat kembali kitab Al Ghaibah yang berisi tentang wasiat Rasul tadi. Tidakkah isinya sama dengan yg baru saja ustadz sebutkan?

Ustadz Syiah: Sebentar.. oh iya sama.

Aisyah: Bukankah tadi saat kita membahas tentang keberadaan Aisyah di sorga, ustadz katakan hadits ini palsu?, tapi sekarang saat membahas tentang dalil kekhalifahan Ali dan Hasan malah ustadz berbalik mengatakan hadits ini shahih jiddan???

Ustadz Syiah pun diam seribu bahasa. Aisyah melihat raut ustadz berubah dari biasanya, mau senyum tapi tanggung, mau pulang tapi malu.

Aisyah: Ustadz, saya pernah dengar dari teman-teman saya bahwa Syiah itu suka bertaqiyah. Apakah ini bagian dari taqiyah itu?

Abang Aisyah: Hahahaha.. ustadz, akuilah bahwa Aisyah radhiyallahu 'anha adalah penghuni surga, Abu bakar adalah khalifah pertama, Umar kedua, Utsman ketiga,dan Ali keempat,
kita semua mencintai ahlul bait ustadz, Ali juga setia kepada kepemimpinan Abu bakar, Umar dan Utsman. Dan Ali sangat mencintai ketiga sahabatnya, bahkan sampai-sampai nama anak-anak Ali dari istrinya yang lain (selain Fathimah) diberi nama Abu Bakar, Umar & Utsman ... Apakah ustadz mau menafikan itu semua?

Ustadz Syiah: Hmmmmm.. sebaiknya kami pulang saja.

Aisyah: Tunggu ustadz, ustadz belum menjawab pertanyaan kami.

Ustadz Syiah: Sepertinya kalian sudah tau semua.

Aisyah: Oh berarti ustadz mengakui kebenaran ini?

Ustadz Syiah: Allahu a'lam, saya permisi dulu.

Husna (sepupu Aisyah): Bagaimana dengan kalian(kedua wanita syiah)?

Salah satu dari wanita Syiah angkat bicara: "Saya akan kembali lagi besok kesini dan saya harap Husna mau menemani saya"

Ustadz Syiah: Baiklah kalau begitu kalian tinggal disini dan saya pamit.

Wassalamu 'alaikum..
Kami: Wa'alaikumussalam warahmatullah.

Selesai.

Sumber: Status FB Aisyah Salsabila

Semoga kisah ini membuka mata hati kita dan pengetahuan kita tentang ajaran yang menyimpang, khususnya Syiah di Indonesia. Share dan sebarkan kawan! JANGAN DIABAIKAN karena tentu kita berharap kepada Allah agar Indonesia tidak menjadi "sarang besar" penganut syiah yang sesat. Kita berharap kisah seperti ini mampu membendung laju mereka dan membuka wawasan kita semua agar sadar bahayanya paham syiah. Sementara, kita ummat Islam perlu lebih mempersungguh memahami isi dan kandungan Alquran & Assunah. Islam tidak mengajarkan kebencian kepada manusia, apalagi kepada para sahabat nabi.

Semoga bermanfaat. Wassalam.


Terkirim dari Samsung Mobile

RINGKASAN MANAQIB AS-SYAIKH ABU BAKAR BIN SALIM

RINGKASAN MANAQIB AS-SYAIKH ABU BAKAR BIN SALIM

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Segala puji bagi Allah Ta'ala yang telah memilih secara khusus hambaNya, dengan sebaik-baik pilihan. Dan telah menjadikan mereka seperti matahari yang memancarkan sinar terang. Dengan sinar itu dapat menghidupkan kegelapan hati yang gersang. Mereka dikaruniai kedudukan (oleh Allah) disisiNya, sehingga menjadi para Imam dan petunjuk ke jalan yang benar. Mereka itulah orang-orang yang lurus terpercaya, seperti yang telah dijanjikan oleh Allah Ta'ala.

Shalawat dan Salam kami haturkan, sebagai penghormatan kepada sang Kekasih yang Ma'shum Sayyidina Muhammad pemimpin para Rasul, dan keluarganya yang suci, serta para Shahabat dan para Tabi'in.


Amma Ba'du: Ini adalah secarik ringkasan dari biografi Sayyidina Fakhrul Awalim As-Syeikh Abu Bakar bin Salim, semoga Allah memberinya manfaat di dunia dan akhirat.

Beliau adalah As-Syeikh Al-Kabir Fakhrul Awaalim Abu Bakar bin Salim bin Abdullah bin Abdurrahman bin Abdullah bin Syekh Abdurrahman As-segaf bin Muhammad Mauladdawilah bin Ali bin Alwi bin Al-Ustadz Al-A'dham Al-Faqih Al-Muqaddam Muhammad bin Ali bin Muhammad bin Ali bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah bin Sayyidina Al-Imam Muhajir Ahmad bin Isa bin Muhammad An-Naqib bin Ali Al-Uraydhi bin Ja'far As-Shodiq bin Muhammad Al-Baqir bin Ali Zainal Abidin ibnu Al-Husein ibnu Ali bin Abi Tholib dan ibnu Fathimah Az-Zahra' Al-Batul binti Sayyiduna Ar-Rasul Muhammad, semoga Allah senantiasa melimpahkan shalawat dan salam kepada Beliau.

Nasab yang mulia Ibunda As-Syeikh Abu Bakar bin Salim:

Beliau adalah As-Syarifah Al-Afifah Tholhah binti Aqil bin Ahmad bin Abi Bakar As-Sakran ibnu Abdurrahman As-segaf…. Bersambung hingga akhir seperti di atas.

Kelahiran As-Syeikh Abu Bakar bin Salim:

Beliau dilahirkan di kota Tarim, pada hari Sabtu, tanggal 23 Jumadil Awwal, tahun 919 Hijriyyah. Beliau (semasa) kecil dididik dan diasuh oleh ayahnya dengan pengawasan penuh, secara nyata maupun tersembunyi. Bahkan sebelum kelahiran maupun masa kecilnya, beliau sudah masyhur dikalangan Aulia' dan As-Sholihin, mereka mengetahui (Ya'ni, akan lahirnya seorang wali besar).

Salah satu dari mereka para aulia' adalah As-Sayyid As-Syarif Ahmad bin Alwi bin Abdurrahman As-segaf. Beliau tinggal di desa Maryamah. Adapun saat itu beliau datang ke 'Inat dan tinggal di rumah dimana As-Syeikh Abu Bakar bin Salim dibesarkan. Di tempat itu masih terdapat banyak pohon salam dan bebatuan. As-Sayyid Ahmad berdiri (di rumah tersebut) dan berkata:

"Akan lahir seorang anak (di tempat ini), ia memiliki kemuliaan besar, dan akan tinggal pula di tempat ini".. Kemudian beliau berjalan ke beberapa tempat seraya menunjuk dan berkata "Disini akan menjadi masjidnya", Habib Ahmad pun lalu shalat di tempat tersebut. Beliau lalu menunjuk sambil berkata, "Inilah rumahnya dan tempat tinggalnya (Syeikh Abubakar bin Salim)".

Selain daripada Habib Ahmad, ada juga beberapa orang-orang sholeh yang memberikan kabar gembira akan lahirnya manusia agung. Antara lain As-Syeikh Al-Imam Al-Arif, Muhammad bin Ahmad Jamalullail pemuka turbah Al-Mashif di kota Qosam. Begitu juga Al-Imam Al-Arif Syhabuddin Ahmad bin Abdurrahman dan Abi Bakar Al-Aidrus Al-Adeni dan banyak lagi selain mereka.

Pernah terjadi pada suatu saat As-Syeikh Al-Arif Faris Ba Qis berziarah ke Hadramaut bersama sekitar 300 muridnya. Ketika hendak masuk kota Tarim, ditampakkan pancaran cahaya (ilmu) para Penghulu kita Alawiyyin. Syeikh Faris pun khawatir ilmunya dicuri orang, lalu beliau meminta pendamping kepada Para Penghulu Al-Alawiyyin setempat agar mengawalnya. Kemudian mereka Al-Alawiyyin berkata kepadanya:  "Engkau jangan khawatir, dari kami tidak ada pencuri ilmu". Selanjutnya Syeikh Faris berkata, "Sesungguhnya aku ingin turun untuk berziarah ke makam Nabi Hud dan aku akan mendatangi beberapa tempat Masyayikh guna mencari pengawalan, seperti keluarga Ba Qosyir, Ba Ghosyir, bin Silim, Abi Syu'aib dan lain sebagainya".

Namun ternyata Syeikh Faris (dalam perjalanannya) memilih Sayyiduna As-Syeikh Abu Bakar bin Salim menjadi teman pendampingnya, padahal saat itu As-Syeikh Abu Bakar masih anak-anak berusia balita. Oleh karena masih kecil, As-Syeikh Abu Bakar digendong pelayannya yang dijuluki Ba Qahawil untuk mendampingi Syeikh Faris beserta rombongannya.

Diantara yang ikut serta ziarah bersama rombongan Syeikh Faris, adalah As-Syeikh Al-Arif Umar Ba Makhramah. Ketika rombongan melintasi kota Siwun, Syeikh Umar melihat Syeikh Abu Bakar yang saat itu sedang dalam gendongan Ba Qahawil, dan memandangnya dengan cermat seraya melantunkan syair:

"Wahai setangkai emas, dengan pengawasan-Nya Allah memeliharamu.. semua lembah yang besar tampak kecil dibanding lembahmu.."

Kemudian  Syeikh Umar memandang Ba Qahawil dan melanjutkan syairnya:

"Semoga Allah memberikan kebahagiaan kepada sahabatmu, duhai Ba Qahawil, betapa pohon kurma milikku ini, baru disemai sudah berbuah. Ditanamnya di waktu Dhuha dan buahnya dapat segera dipetik".

Kegiatan As-Syeikh Abu Bakar bin Salim dan Menuntut Ilmu 

Sejak kecil As-Syeikh Abu Bakar bin Salim sangat sibuk menuntut ilmu-ilmu yang bermanfa'at dan banyak belajar dari sejumlah Alim Ulama, seperti Al-Allamah Umar bin Muhammad Ba Syaiban yang wafat pada tahun 944 Hijriyyah, di kota Qosam, Hadhramaut. Kemudian As-Syeikh Al-Imam Ahmad bin Alwi Ba Jahdab, As-Syeikh Ahmad Syihabuddin bin Abdurrahman bin Ali, As-Syeikh Al-Kabir Ma'ruf bin Abdullah Ba Jamal, As-Syeikh Umar bin Abdullah Ba Makhramah, As-Syeikh Abdullah bin Muhammad Ba Qosyir dan masih banyak selain mereka.

As-Syeikh Abu Bakar bin Salim telah mengkhatamkan beberapa kitab seperti diterangkan dalam kitab "As-Sana' Al-Bahir Bitakmilinnur As-Safir..", bahwa Sayyiduna Syeikh Abu Bakar bin Salim mengkhatamkan kitab Fiqih Al-Minhaj karya Imam Nawawi sebanyak 3 kali dan mengkhatamkan Kitab Ihya' (Imam Al-Ghozali) sebanyak 40 kali. Selain itu diterangkan, bahwa Sayyiduna Syeikh Abu Bakar bin Salim selama 40 tahun melakukan shalat Subuh dengan wudhu' Isya' di Masjid Ba 'Isa di kota Lisk. Dan setiap malam hari beliau beranjak menuju kota Tarim dan melaksanakan shalat di beberapa Masjid di Tarim. Syeikh Abu Bakar bin Salim pun senantiasa mengisi penuh kolam air untuk minuman hewan ternak.

Berkata Al-Faqih Muhammad bin Sirajuddin Jamal, Aku telah mendengar dari tuanku Syeikh Abu Bakar bin Salim, bahwasanya beliau di akhir usianya berkata, "Aku belum pernah meninggalkan kesempurnaan dalam shalat Dhuha dan Witir".

Dan diceritakan pula, bahwa beliau dalam waktu yang cukup lama berpuasa dan tidak berbuka kecuali dengan makan kurma yang masih hijau dari kebun miliknya di kota Lisk yang merupakan warisan dari ayahnya.

Untaian Kata-kata Nasihat Syeikh Abu Bakar bin Salim:

"Waktu-waktumu yang paling beruntung yaitu waktu yang tidak sirna menuruti nafsumu. Dan waktu-waktumu yang paling merugi adalah waktu yang hanyut bersama nafsumu".

"Barangsiapa tidak menjaga waktu-waktunya (dengan baik), maka ia tidak akan selamat dari bencana".

"Barangsiapa terjerumus dalam kehinaan, maka ia layak menerima balasannya".

"Barangsiapa tidak bersungguh-sungguh diawal, ia tidak akan mendapat apa-apa di akhir".

"Barangsiapa bergaul dengan orang-orang baik, niscaya ia akan memperoleh berbagai pengetahuan (ma'rifat) dan asrar. Barangsiapa bergaul dengan orang-orang jahat (Ahli maksiat), ia berhak mendapat kehinaan dan azab neraka".

"Dalam sifat qona'ah terdapat ketenangan dan keselamatan, adapun sifat tamak terdapat kehinaan dan penyesalan".

"Ambilah ilmu yang bermanfaat, jika engkau mau mendengar kalam dariku".
Dan masih banyak lagi untaian kata-kata beliau, terkait hukum dan nasihat-nasihat yang tertulis dalam kitab-kitab khusus biografinya.

Adapun wafatnya Syeikh Abu Bakar bin Salim, semoga Allah senantiasa melimpahkan keridhaan kepadanya dan beliau pun ridha kepada-Nya, dan semoga bermanfa'at bagi kita semua di dunia maupun akhirat.

Berkata Al-Faqih Abi Bakar bin Muhammad Ba Wazir, "Telah meninggal dunia Penghulu kita, sang Pembawa berkah bagi kita, Pemimpin para wali, Pemimpin para guru yang membawa keberkahan bagi Agama Islam dan kaum Muslimin, Al-Habib Al-Ghautsu As-Syeikh Abu Bakar bin Salim, pada malam Ahad setelah waktu Isya', tanggal 27 Dzul Hijjah, yang merupakan akhir dari bulan-bulan Hijriyyah, pada tahun 992, memasuki kurun ke 10 dari Hijrah Al-Musthofa Sayyiduna Muhammad, semoga Allah senantiasa melimpahkan Shalawat dan Salam kepada Beliau.

Dan akhirnya mari kita memohon pertolongan, menunduk kepada Allah Ta'ala dan berdo'a: 

"Ya Allah berilah petunjuk kepada kami sebagaimana mereka yang telah Engkau beri petunjuk..

Dan berikan kesehatan kepada kami sebagaimana mereka yang telah Engkau berikan kesehatan..

Dan jagalah kami sebagaimana orang-orang yang telah Engkau jagakan. Berilah keberkahan kepada kami pada apa-apa yang telah Engkau anugerahkan..

Dan selamatkan kami dari kejahatan yang telah Engkau tetapkan. Maka sesungguhnya Engkaulah yang (berhak) menghukum dan tidak ada hukuman bagiMu..

Sesungguhnya tidak akan hina orang-orang yang telah engkau bimbing, dan tidak pula akan mulia orang-orang yang Engkau musuhi..

Maha Suci Engkau duhai Tuhan kami yang maha Tinggi. Maka bagiMulah segala pujian atas segala yang Engkau tetapkan..

Kami memohon ampun kepadaMu dan kami bertaubat kepadaMu..

Semoga Allah senantiasa melimpahkan Shalawat dan Salam kepada Baginda Nabi Muhammad dan keluarganya, serta para shahabat"..

Amin.. Amin.. Ya Robbal Alamiin

By: Pecinta Fakhrul Wujud Syeikh Abu Bakar bin Salim

(Terjemahan ini yg disampaikan langsung oleh Habib Naqib bin Muhsin (Ote) Alhamid saat Haul Fahrul Wujud As-Syaikh Abu Bakar bin Salim, Ahad 15/11/2015).


Terkirim dari Samsung Mobile

Sanad

PENTINGNYA SANAD

imam madzhab dari guru lebih berhak di panut dari pada melihat hanya dari buku atau dari internet saja, orang yang berguru tidak kepada guru tapi kepada buku saja maka ia tidak akan menemui kesalahannya karena buku tidak bisa menegur tapi kalau guru bisa menegur jika ia salah atau jika ia tak faham ia bisa bertanya, tapi kalau buku jika ia tak faham ia hanya terikat dengan pemahaman dirinya, maka oleh sebab itu jadi tidak boleh baca dari buku, tentunya boleh baca buku apa saja boleh, namun kita harus mempunyai satu guru yang kita bisa tanya jika kita mendapatkan masalah.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, "Barangsiapa menguraikan Al Qur'an dengan akal pikirannya sendiri dan merasa benar, maka sesungguhnya dia telah berbuat kesalahan". (HR. Ahmad)
Dari Ibnu Abbas ra Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda…"Barangsiapa yg berkata mengenai Al-Qur'an tanpa ilmu maka ia menyediakan tempatnya sendiri di dalam neraka" (HR.Tirmidzi)
Imam Syafi'i ~rahimahullah mengatakan "tiada ilmu tanpa sanad".
Al-Hafidh Imam Attsauri ~rahimullah mengatakan "Penuntut ilmu tanpa sanad adalah bagaikan orang yang ingin naik ke atap rumah tanpa tangga"
Bahkan Al-Imam Abu Yazid Al-Bustamiy , quddisa sirruh (Makna tafsir QS.Al-Kahfi 60) ; "Barangsiapa tidak memiliki susunan guru dalam bimbingan agamanya, tidak ragu lagi niscaya gurunya syetan" Tafsir Ruhul-Bayan Juz 5 hal. 203
Ibnul Mubarak berkata :"Sanad merupakan bagian dari agama, kalaulah bukan karena sanad, maka pasti akan bisa berkata siapa saja yang mau dengan apa saja yang diinginkannya (dengan akal pikirannya sendiri)." (Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Muqoddimah kitab Shahihnya 1/47 no:32 )
Imam Malik ra berkata: "Janganlah engkau membawa ilmu (yang kau pelajari) dari orang yang tidak engkau ketahui catatan (riwayat) pendidikannya (sanad ilmu)"
Asy-Syeikh as-Sayyid Yusuf Bakhour al-Hasani menyampaikan bahwa "maksud dari pengijazahan sanad itu adalah agar kamu menghafazh bukan sekadar untuk meriwayatkan tetapi juga untuk meneladani orang yang kamu mengambil sanad daripadanya, dan orang yang kamu ambil sanadnya itu juga meneladani orang yang di atas di mana dia mengambil sanad daripadanya dan begitulah seterusnya hingga berujung kepada kamu meneladani Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Dengan demikian, keterjagaan al-Qur'an itu benar-benar sempurna baik secara lafazh, makna dan pengamalan"
"Sanad adalah bagai rantai emas terkuat yg tak bisa diputus dunia dan akhirat, jika bergerak satu mata rantai maka bergerak seluruh mata rantai hingga ujungnya, yaitu Rasulullah saw," (Habib Munzir).


Terkirim dari Samsung Mobile

Ceramah Habib Umar bin Hafidz

Ringkasan Ceramah Habib Umar bin Hafidz di acara haul Syaikh Abu Bakar bin Salim, Ahad (15/11) :

- Siapa yang memiliki tujuan kepada selain Allah SWT, maka itu adalah kekurangan dan aib bagi seorang hamba.

- Kalau bukan dengan adanya majelis-majelis yg baik seperti ini niscaya Allah akan menurunkan azab dan musibah kepada manusia.

- Siapa yang telah mengambil aturan selain aturan Allah SW , maka sama saja dia telah menjadikan tuhan selain Allah SWT.

- Kita dituntut untuk mengikuti para sahabat dan ahlul bait karena merekalah yg memahami Manhaj Nabi SAW.

- Setiap manusia diwajibkan untuk merujuk semua urusannya kepada para ulama karena mereka yang mengetahui jalannya Nabi SAW.

- Bagi orang yang memahami agama Islam hendaklah mereka menyelamatkan yang lainnya dari penghambaan kepada sesama manusia.

- Katakan pada orang-orang yg memiliki aturan/ undang-undang sendiri, bahwa kita memiliki aturan yang lebih tinggi yaitu aturan/undang-undang Allah SWT.

- Di masa kecilnya, Syaikh Abu Bakar bin Salim selalu berdoa agar tidak menjadi orang yang terkenal, tapi kehendak Allah yang menjadikannya terkenal.

- 15 tahun sebelum kemangkatannya Syaikh Abu Bakar bin Salim selalu duduk tawarruk, kemudian orang-orang berkata : "Wahai imam..tidakkah engkau letih duduk seperti itu?" Beliau menjawab: "Ini adalah duduknya seorang hamba di hadapan majikannya (Allah SWT ).

- Syaikh Abu Bakar bin Salim setiap harinya menjamu tamu sampai 500 orang secara rutin dan ini belum tentu dilakukan oleh yayasan, pejabat,dll, dan jika ini dilakukan oleh mereka niscaya mereka memanggil media untuk mengekspos kegiatan sosialnya.

- Imam Ali Zainal Abidin di masa hidupnya memikul makanan dan dibagikan ke 200 rumah yang ada di kota Madinah, pembantu beliau merasa kasihan dan hendak membantu untuk memikulkannya, tapi Imam Ali menolak seraya berkata : "Apakah engkau mau memikul kesalahanku nanti di hari kiamat?!"

- Orang-orang yang memikul amanat seperti para pejabat zaman sekarang, mereka paling takut kepada para auditor , padahal setiap saatnya amalan kita diawasi dan diaudit oleh malaikat Allah SWT.

- Sebagaimana Allah SWT memberikan kepada kita anggota badan yang bersih, maka kembalikanlah kepada Allah seperti semula, bersih dari kemaksiatan-kemaksiatan dan Allah juga senang bertemu dengan kita dalam keadaan bersih pula.

- Diriwayatkan, bahwa siapa yang menjalankan salat yang lima waktu dengan berjamaah 5 semasa hidupnya, maka dia seperti memenuhi lautan dan daratan dengan kebaikan

(Sumber : Grup WA Qolbun Salim❤)


Terkirim dari Samsung Mobile

Al Qur'an

SYAFA'AT AL QUR'AN DI DALAM QUBUR

*Silahkan share untuk teman2 terbaik kita*

Merinding bacanya... Semoga kita termasuk di dalam golongan orang ini...aamiin

Pertolongan Al-Quran di Alam Kubur.

- Dari Sa'id bin Sulaim ra, Rasulullah SAW bersabda: "Tiada penolong yg lebih utama derajatnya di sisi Allah pada hari Kiamat daripada Al-Qur'an. Bukan nabi, bukan malaikat dan bukan pula yang lainnya." (Abdul Malik bin Habib-Syarah Ihya).

Bazzar meriwayatkan dalam kitab La'aali Masnunah bahwa jika seseorang meninggal dunia, ketika orang - orang sibuk dgn kain kafan dan persiapan pengebumian di rumahnya, tiba -tiba seseorang yang sangat tampan berdiri di kepala mayat. Ketika kain kafan mulai dipakaikan, dia berada di antara dada dan kain kafan.

Setelah dikuburkan dan orang - orang mulai meninggalkannya, datanglah 2 malaikat. Yaitu Malaikat Munkar dan Nakir yang berusaha memisahkan orang tampan itu dari mayat agar memudahkan tanya jawab.

Tetapi si tampan itu berkata: "Ia adalah sahabat karibku. Dalam keadaan bagaimanapun aku tidak akan meninggalkannya. Jika kalian ditugaskan utk bertanya kepadanya, lakukanlah pekerjaan kalian. Aku tidak akan berpisah dari orang ini sehingga ia dimasukkan ke dalam syurga."

Lalu ia berpaling kepada sahabatnya dan berkata,"Aku adalah Al quran yang terkadang kamu baca dengan suara keras dan terkadang dengan suara perlahan.

Jangan khawatir setelah menghadapi pertanyaan Munkar dan Nakir ini, engkau tidak akan mengalami kesulitan."

Setelah para malaikat itu selesai memberi pertanyaan, ia menghamparkan tempat tidur dan  permadani sutera yang penuh dengan kasturi dari Mala'il A'la. (Himpunan Fadhilah Amal : 609)

Allahu Akbar, selalu saja ada getaran haru selepas membaca hadits ini. Getaran penuh pengharapan sekaligus kekhawatiran. Getaran harap karena tentu saja mengharapkan Al-Quran yang kita baca dapat menjadi pembela kita di hari yang tidak ada pembela. Sekaligus getaran takut, kalau-kalau Al-Quran akan menuntut kita.


Terkirim dari Samsung Mobile

Bagaimana Neraka itu?

Copas dr tetangga sebelah....

Rasulullah menangis Saat Jibril As mengungkap penghuni neraka jahanam pintu yg ke-7 🌷🌷

Kala itu Jibril datang kepada Rasulullah pada waktu yang tak biasa. Namun, Jibril terlihat berbeda. Raut wajah yang tak biasa.

Maka Rasulullah SAW bertanya:

"Mengapa aku melihat kau berubah muka (wajah)?" Jawabnya: "Ya Muhammad, aku datang kepadamu di saat Allah menyuruh supaya dikobarkan penyalaan api neraka, maka tidak layak bagi orang yang mengetahui bahwa neraka Jahannam itu benar, siksa kubur itu benar, dan siksa Allah itu terbesar untuk bersuka-suka sebelum ia merasa aman daripadanya".

Lalu Rasullulah Saw bersabda:

"Ya Jibril, jelaskan padaku sifat Jahannam".

Jawabnya: "Ya. Ketika Allah menjadikan Jahanam, maka dinyalakan selama 1000 tahun sehingga merah, kemudian dilanjutkan 1000 tahun sehingga putih, kemudian 1000 tahun sehingga hitam, lalu menjadi hitam gelap, tidak pernah padam nyala dan baranya.

Demi Allah, andaikan terbuka sebesar lubang jarum niscaya akan dapat membakar semua penduduk dunia karena panasnya. Demi Allah, andaikan satu baju ahli neraka itu digantung di antara langit dan bumi niscaya akan mati penduduk bumi karena panas dan basinya.

Demi Allah, andaikan satu pergelangan dari rantai yang disebut dalam Al-Quran itu diletakkan di atas bukit, niscaya akan cair sampai ke bawah bumi yg ke 7.

Demi Allah, andaikan seorang di ujung barat tersiksa, niscaya akan terbakar orang-orang yang di ujung timur karena sangat panasnya. Jahannam itu sangat dalam, perhiasannya besi dan minumannya air panas bercampur nanah, dan pakaiannya adalah potongan-potongan api.

Api neraka itu ada 7 pintu, jarak antar pintu sejauh 70 tahun, dan tiap pintu panasnya 70 kali dari pintu yg lain".

Dikatakan dalam Hadist Qudsi:

"Bagaimana kamu masih boleh melakukan maksiat sedangkan kamu tak dapat bertahan dengan panasnya terik matahariKu. Tahukah kamu bahwa neraka jahanamKu itu: mempunyai 7 tingkat.

Setiap tingkat mempunyai 70.000 daerah. Setiap daerah mempunyai 70.000 kampung. Setiap kampung mempunyai 70.000 rumah. Setiap rumah mempunyai 70.000 bilik. Setiap bilik mempunyai 70.000 kotak. Setiap kotak mempunyai 70.000 batang pokok zaqqum.

Di bawah setiap pokok zaqqum mempunyai 70.000 ekor ular. Di dalam mulut setiap ular yang panjangnya 70 hasta mengandung lautan racun yang hitam pekat. Dan di bawah setiap pokok zaqqum terdapat 70.000 rantai. Setiap rantai diseret oleh 70.000 malaikat".

"Api yang ada sekarang ini, yang digunakan bani Adam untuk membakar hanyalah 1/70 dari api neraka jahannam" (HR. Bukhari-Muslim). "Apabila neraka itu melihat mereka dari tempat yang jauh, mereka akan mendengar kegeraman dan suara nyalanya". (QS. Al-Furqan: 11).

"Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya, mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu menggelegak, hampir-hampir (neraka) itu terpecah lantaran marah". (QS. Al-Mulk: 7).

Air di jahannam adalah hamim (air panas yang menggelegak), anginnya adalah samum (angin yang amat panas), sedang naungannya adalah yahmum (naungan berupa potongan-potongan asap hitam yang sangat panas) (QS. Al-Waqi'ah: 41-44).

Rasulullah Saw meminta Jibril untuk menjelaskan satu per satu mengenai pintu-pintu neraka tersebut.

"Pintu pertama dinamakan Hawiyah (arti harfiahnya: jurang), yang diperuntukkan bagi kaum munafik dan kafir. Pintu ke 2 dinamakan Jahim, yang diperuntukkan bagi kaum musyrikin; Pintu ke 3 dinamakan Saqar, yang diperuntukkan bagi kaum shobiin atau penyembah api; Pintu ke 4 dinamakan Ladha, diperuntukkan bagi iblis dan para pengikutnya; Pintu ke 5 dinamakan Huthomah (artinya: menghancurkan hingga berkeping-keping), diperuntukkan bagi kaum Yahudi; Pintu ke 6 dinamakan Sa'ir (arti harfiahnya: api yang menyala-nyala), diperuntukkan bagi kaum kafir.

Rasulullah bertanya: "Bagaimana dengan pintu ke 7?"

Sejenak malaikat Jibril seperti ragu untuk menyampaikan siapa yang akan menghuni pintu ketujuh. Akan tetapi Rasulullah Saw mendesaknya sehingga akhirnya Malaikat Jibril mengatakan, "Pintu ke 7 diperuntukkan bagi umatmu yang berdosa besar dan meninggal sebelum mereka mengucapkan kata taubat

Mendengar penjelasan yang mengagetkan itu, Rasulullah Saw pun langsung pingsan, Jibril lalu meletakkan kepala Rasulullah Saw di pangkuannya sehingga sadar kembali dan sesudah sadar beliau bersabda: "Ya Jibril, sungguh besar kerisauan dan sangat sedihku, apakah ada seorang dari umat ku yang akan masuk ke dalam neraka?" Jawabnya: "Ya, yaitu orang yg berdosa besar dari umatmu."

Nabi Muhammad SAW lalu menangis, Jibril pun ikut menangis. Kemudian Nabi langsung masuk ke dalam rumahnya dan tidak keluar kecuali untuk Sholat. Setelah kejadian itu, beliau tidak berbicara dengan siapapun selama beberapa hari, dan ketika sholat Beliau pun menangis dengan tangisan yang sangat memilukan.

Semoga bermanfaat.
Barakallohu fikum.
(Rahmat Imanudin)


Terkirim dari Samsung Mobile

Tundukkan pandanganmu

Copas dr grup wa ACS

النصيحة النفيسة

----------------------------

ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺮﺟﻞ

Berkata seorang laki laki,

ﺣﻴﻦ ﺃﻋﺠﺒﺖ ﺑﺰﻭﺟﺘﻲ ﻛﺎﻧﺖ ﻓﻲ ﻧﻈﺮﻱ * ﻛﺄﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻢ ﻳﺨﻠﻖ ﻣﺜﻠﻬﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﻌﺎﻟﻢ

Dulu di saat aku mengagumi istriku ia di mataku * Seakan akan Allah tidak menciptakan wanita sepertinya di dunia ini.

ﻭﻟﻤﺎ ﺧﻄﺒﺘﻬﺎ * ﺭﺃﻳﺖ ﺍﻟﻜﺜﻴﺮﻳﻦ ﻣﺜﻠﻬﺎ

Di saat aku meminangnya * Ternyata aku melihat banyak wanita yang sepertinya.

ﻭﻟﻤﺎ ﺗﺰﻭﺟﺘﻬﺎ * ﺭﺃﻳﺖ ﺍﻟﻜﺜﻴﺮﻳﻦ ﺃﺟﻤﻞ ﻣﻨﻬﺎ

Di saat aku menikahinya * Ternyata aku melihat
banyak wanita yang lebih cantik darinya.

ﻓﻠﻤﺎ ﻣﻀﺖ ﺑﻀﻌﺔ ﺃﻋﻮﺍﻡ ﻋﻠﻰ ﺯﻭﺍﺟﻨﺎ * ﺭﺃﻳﺖ ﺃﻥ ﻛﻞُّ
ﺍﻟﻨَﺴَﺎﺀِ ﺃﺣْﻠَﻰ ﻣِﻦْ ﺯَﻭﺟَﺘِﻲ

Setelah beberapa tahun aku menikah dengannya *
Ternyata aku melihat semua wanita lbih cantik dari istriku.

ﻓﻘﺎﻝ ﺍﻟﺸﻴﺦ : ﺃﻓﺄﺧﺒﺮﻙ ﺑﻤﺎ ﻫﻮ ﺃﺩﻫﻰ ﻣﻦ ﺫﻟﻚ ﻭﺃﻣﺮّ؟

Salah seorang Sheikh berkata: Maukah aku kasih
tahu kepadamu dengan hal yang lebih parah dan lebih dahsyat dari itu.

ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺮﺟﻞ : ﺑﻠﻰ

Laki-laki itu menjawab: Ya

ﻓﻘﺎﻝ ﺍﻟﺸﻴﺦ : ﻭﻟﻮ ﺃﻧﻚ ﺗﺰﻭﺟﺖ ﻛﻞ ﻧﺴﺎﺀ ﺍﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ * ﻟﺮﺃﻳﺖ ﺍﻟﻜﻼﺏ ﺍﻟﻀﺎﻟﺔ ﻓﻲ ﺷﻮﺍﺭﻉ ﺍﻟﻤﻨﺎﻃﻖ ﺍﻟﺸﻌﺒﻴﺔ ﺃﺟﻤﻞ ﻣﻦ ﻛﻞّ ﻧﺴﺎﺀ ﺍﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ

Sheikh berkata: Sekiranya kamu menikah dengan
semua wanita yang ada di dunia ini * Maka kamu akan melihat anjing anjing (betina) yang tersesat di jalan lebih cantik dari semua wanita yang ada di dunia.

ﺍﺑﺘﺴﻢ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﺍﺑﺘﺴﺎﻣﺔ ﺧﻔﻴﻔﺔ ﻭﻗﺎﻝ : ﻟﻤﺎﺫﺍ ﺗﻘﻮﻝ ﺫﻟﻚ؟

Laki-laki tadi tersenyum ringan lalu ia berkata:
Kenapa kamu berbicara seperti itu?

ﻓﻘﺎﻝ ﺍﻟﺸﻴﺦ :ﻷﻥ ﺍﻟﻤﺸﻜﻠﺔ ﻟﻴﺴﺖ ﻓﻲ ﺯﻭﺟﺘﻚ. ﺍﻟﻤﺸﻜﻠﺔ ﺃﻥﺍﻹﻧﺴﺎﻥ
ﺇﺫﺍ ﺃﻭﺗﻲ ﻗﻠﺒﺎً ﻃﻤّﺎﻋﺎً، ﻭﺑﺼﺮﺍً ﺯﺍﺋﻐﺎً، ﻭﺧﻼ ﻣﻦ ﺍﻟﺤﻴﺎﺀ ﻣﻦ ﺍﻟﻠﻪ
ﻓﺈﻧﻪ ﻻ ﻳﻤﻜﻦ ﺃﻥ ﻳﻤﻸ ﻋﻴﻨﻪ ﺇﻻ ﺗﺮﺍﺏ ﻣﻘﺒﺮﺗﻪ ﻣﺸﻜﻠﺘﻚ
ﺃﻧﻚ ﻻ ﺗﻐﺾّ ﺑﺼﺮﻙ ﻋﻤﺎ ﺣﺮّﻡ ﺍﻟﻠﻪ

Sheikh menjawab: Masalahnya bukan pada
istrimu, masalahnya jika manusia memiki hati
rakus dan mata keranjang, dan ia tidak punya rasa malu kepada Allah, maka tidak ada yang dapat menutup matanya kecuali tanah kuburannya.

ﺃﺗﺮﻳﺪ ﺷﻴﺌﺎً ﺗﺮﺟﻊ ﺑﻪ ﺍﻣﺮﺃﺗﻚ ﺇﻟﻰ ﺳﺎﻟﻒ ﻋﻬﺪﻫﺎ (ﺃﺟﻤﻞ
ﻧﺴﺎﺀ ﺍﻟﻌﺎﻟﻢ)؟

Sheikh berkata: Apakah kamu ingin sesuatu yang
menjadikan istrimu seperti dulu (wanitayang paling cantik di dunia )?

ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺮﺟﻞ : ﻧﻌﻢ

Laki-laki itu menjawab: Ya

ﻓﻘﺎﻝ ﺍﻟﺸﻴﺦ : ﺍﻏﻀﺾ ﺑﺼﺮﻙ

Sheikh berkata: Tundukkan pandanganmu.

🐼/div>


Terkirim dari Samsung Mobile

Wednesday, November 11, 2015

Ahlak orang Islam

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

الحمد لله رب العالمين
والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه أجمعينِ

Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallaam juga bersabda :

يَا مَعْشَرَ الْمُهَاجِرِينَ خَمْسٌ إِذَا ابْتُلِيتُمْ بِهِنَّ ، وَأَعُوذُ بِاللَّهِ أَنْ تُدْرِكُوهُنَّ

لَمْ تَظْهَرِ الْفَاحِشَةُ فِي قَوْمٍ قَطُّ ، حَتَّى يُعْلِنُوا بِهَا ، إِلاَّ فَشَا فِيهِمُ الطَّاعُونُ ، وَالأَوْجَاعُ الَّتِي لَمْ تَكُنْ مَضَتْ فِي أَسْلاَفِهِمُ الَّذِينَ مَضَوْا

وَلَمْ يَنْقُصُوا الْمِكْيَالَ وَالْمِيزَانَ ، إِلاَّ أُخِذُوا بِالسِّنِينَ ، وَشِدَّةِ الْمَؤُونَةِ ، وَجَوْرِ السُّلْطَانِ عَلَيْهِمْ

وَلَمْ يَمْنَعُوا زَكَاةَ أَمْوَالِهِمْ ، إِلاَّ مُنِعُوا الْقَطْرَ مِنَ السَّمَاءِ ، وَلَوْلاَ الْبَهَائِمُ لَمْ يُمْطَرُوا

وَلَمْ يَنْقُضُوا عَهْدَ اللهِ ، وَعَهْدَ رَسُولِهِ ، إِلاَّ سَلَّطَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ عَدُوًّا مِنْ غَيْرِهِمْ ، فَأَخَذُوا بَعْضَ مَا فِي أَيْدِيهِمْ

وَمَا لَمْ تَحْكُمْ أَئِمَّتُهُمْ بِكِتَابِ اللهِ ، وَيَتَخَيَّرُوا مِمَّا أَنْزَلَ اللَّهُ ، إِلاَّ جَعَلَ اللَّهُ بَأْسَهُمْ بَيْنَهُمْ

"Wahai kaum Muhajirin, waspadailah lima perkara apabila menimpa kalian, dan aku berlindung kepada Allah semoga kalian tidak menemuinya :

1) Tidaklah perzinahan nampak (terang-terangan) pada suatu kaum pun, hingga mereka selalu menampakkannya, kecuali akan tersebar di tengah-tengah mereka wabah penyakit tha'un dan penyakit-penyakit yang belum pernah ada pada generasi sebelumnya.

2) Dan tidaklah mereka mengurangi takaran dan timbangan, kecuali mereka akan diazab dengan kelaparan, kerasnya kehidupan dan kezaliman penguasa atas mereka.

3) Dan tidaklah mereka menahan zakat harta-harta mereka, kecuali akan dihalangi hujan dari langit, andaikan bukan karena hewan-hewan niscaya mereka tidak akan mendapatkan hujan selamanya.

4) Dan tidaklah mereka memutuskan perjanjian Allah dan perjanjian Rasul-Nya, kecuali Allah akan menguasakan atas mereka musuh dari kalangan selain mereka, yang merampas sebagian milik mereka.

5) Dan tidaklah para penguasa mereka tidak berhukum dengan kitab Allah, dan hanya memilih-milih dari hukum yang Allah turunkan, kecuali Allah akan menjadikan kebinasaan mereka berada di antara mereka."

[HR. Ibnu Hibban, dari Ibnu 'Umar radhiyallahu'anhuma, Ash-Shahihah: 106]

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم


Terkirim dari Samsung Mobile

Bercermin

RENUNGAN MALAM...

Bercermin sebelum menjadi cerimin.


Suatu hari Khalifah Umar Ra sedang duduk di bawah pohon kurma dekat Masjid Nabawi.
Di sekelilingnya para sahabat sedang asyik berdiskusi sesuatu,di kejauhan datanglah tiga orang pemuda,dua pemuda memegangi seorang pemuda lusuh yang diapit oleh mereka,ketika sudah berhadapan dengan Khalifah Umar, kedua pemuda yang ternyata kakak beradik itu berkata:
"Tegakkanlah keadilan untuk kami, wahai Amirul Mukminin!" "Qishashlah pembunuh ayah kami sebagai hukuman atas kejahatan pemuda ini!".

Sayyidina Umar segera bangkit dan berkata, "Bertakwalah kepada Allah, benarkah engkau membunuh ayah mereka wahai anak muda?"
Pemuda lusuh itu menunduk sesal dan berkata,"Benar,wahai Amirul Mukminin."
"Aku datang dari pedalaman yang jauh, kaumku mempercayakan aku untuk suatu urusan muammalah di kota ini,ku ikat untaku pada sebuah pohon kurma lalu kutinggalkan dia.
Begitu kembali,aku sangat terkejut melihat seorang laki-laki tua sedang menyembelih untaku,rupanya untaku terlepas dan merusak kebun yang menjadi milik laki-laki tua itu,sungguh,aku sangat marah, segera kucabut pedangku dan kubunuh ia. Ternyata ia adalah ayah dari kedua pemuda ini."

"Wahai, Amirul Mukminin, kau telah mendengar ceritanya,kami bisa mendatangkan saksi untuk itu.", sambung pemuda yang ayahnya terbunuh.

"Tegakkanlah hukuman Allah atasnya!" timpal yang lain.
Khalifah Umar tertegun dan bimbang mendengar cerita si pemuda lusuh.

"Sesungguhnya yang kalian tuntut ini pemuda yang baik,ia membunuh ayah kalian karena khilaf kemarahan sesaat', ujarnya,ijinkan aku,meminta kalian berdua memaafkannya dan akulah yang akan membayarkan tebusan atas kematian ayahmu",kata Sayyidina Umar.

"Maaf Amirul Mukminin," sergah kedua pemuda masih dengan mata marah menyala, "kami sangat menyayangi ayah kami,dan kami tidak akan ridha jika jiwa belum dibalas dengan jiwa".

Khalifah Umar semakin bimbang,di hatinya telah tumbuh simpati kepada si pemuda lusuh yang dinilainya amanah, jujur dan bertanggung jawab.

Tiba-tiba si pemuda lusuh berkata,"Wahai Amirul Mukminin, tegakkanlah hukum Allah, laksanakanlah qishash atasku.Aku ridha dengan ketentuan Allah" ujarnya dengan tegas,
"Namun,ijinkan aku menyelesaikan dulu urusan kaumku,berilah aku tangguh tiga hari,aku akan kembali untuk diqishash".

"Wahai pemuda,tak punyakah kau kerabat atau kenalan untuk mengurus urusanmu?" tanya Sayyidina Umar.

"Sayangnya tidak ada Amirul Mukminin, bagaimana pendapatmu jika aku mati membawa hutang pertanggung jawaban kaumku bersamaku?" pemuda lusuh balik bertanya.

"Baik, aku akan meberimu waktu tiga hari. Tapi harus ada yang mau menjaminmu, agar kamu kembali untuk menepati janji." kata Umar.

"Aku tidak memiliki seorang kerabatpun di sini,hanya Allah,hanya Allah lah penjaminku wahai orang-orang beriman".

Tiba-tiba dari belakang hadirin terdengar suara lantang, "Jadikan aku penjaminnya wahai Amirul Mukminin".

Ternyata Salman al Farisi yang berkata..

"Salman?"Kau belum mengenal pemuda ini,Demi Allah, jangan main-main dengan urusan ini",nyawamu tebusannya,kata Sayyidina Umar.

"Perkenalanku dengannya sama dengan perkenalanmu dengannya, ya Umar. Dan aku mempercayainya sebagaimana engkau percaya padanya", jawab Salman tenang.

Akhirnya dengan berat hati Umar mengizinkan Salman menjadi penjamin si pemuda lusuh.

Pemuda itu pun pergi mengurus urusannya.
Hari pertama berakhir tanpa ada tanda-tanda kedatangan si pemuda lusuh. Begitupun hari kedua.
Orang-orang mulai bertanya-tanya apakah si pemuda akan kembali. Karena mudah saja jika si pemuda itu lari ke negeri yang jauh.

Hari ketiga pun tiba,orang-orang mulai meragukan kedatangan si pemuda,dan mereka mulai mengkhawatirkan nasib Salman,salah satu sahabat Rasulullah saw yang paling utama.

Matahari hampir tenggelam, hari mulai berakhir,orang-orang berkumpul untuk menunggu kedatangan si pemuda lusuh. Sayyidina umar berjalan mondar-mandir menunjukkan kegelisahannya.

Kedua pemuda yang menjadi penggugat kecewa karena keingkaran janji si pemuda lusuh.
Akhirnya tiba waktunya penqishashan, Salman dengan tenang dan penuh ketawakkalan berjalan menuju tempat eksekusi.

Hadirin mulai terisak,orang hebat seperti Salman akan dikorbankan.
Tiba-tiba di kejauhan ada sesosok bayangan berlari terseok-seok,jatuh, bangkit,kembali jatuh,lalu bangkit kembali. "Itu dia!" teriak Khalifah Umar, "Dia datang menepati janjinya!".
Dengan tubuh bersimbah peluh dan nafas tersengal-sengal,si pemuda itu ambruk di pengkuan Sayyidina Umar.

"Hh..hh.. maafkan.. maafkan.. Aku.." ujarnya dengan susah payah, "Tak kukira.. urusan kaumku.. menyita..banyak.. waktu..". "Kupacu.. tungganganku.. tanpa henti, hingga.. ia sekarat di gurun.. terpaksa.. kutinggalkan.. lalu aku berlari dari sana.." Demi Allah", ujar Sayyidina Umar menenangkannya dan memberinya minum,

"Mengapa kau susah payah
kembali? Padahal kau bisa saja kabur dan menghilang?"

"AGAR,JANGAN  SAMPAI ADA YANG MENGATAKAN DIKALANGAN MUSLIMIN TIDAK ADA LAGI YANG BERSIKAP KESATRIA DAN TEPAT JANJI " jawab si pemuda lusuh sambil tersenyum.

Mata Sayyidina Umar berkaca-kaca, sambil menahan haru,lalu ia bertanya, "Lalu kau Salman,mengapa mau-
maunya kau menjamin orang yang baru saja kau kenal?

"AGAR JANGAN SAMPAI ADA YANG MENGATAKAN DIKALANGAN KAUM MUSLIMIN SUDAH TIDAK ADA LAGI RASA SALING PERCAYA DAN RELA MENANGGUNG BEBAN SAUDARANYA",jawab salman dengan mantap.

Hadirin mulai banyak yang menahan tangis haru dengan kejadian itu. "Allahu Akbar!"

Tiba-tiba kedua pemuda penggugat berteriak,

"Saksikanlah wahai kaum Muslimin, bahwa kami telah memaafkan saudara kami itu".

Semua orang tersentak kaget.

Khalifah Umar,kaget dan makin terharu,apa maksudnya ini? Mengapa kalian lakukan ini,tanya khalifah.

"AGAR JANGAN SAMPAI ADA YANG MENGATAKAN DI KALANGAN MUSLIMIN TIDAK ADA LAGI ORANG YANG MAU MEMBERI MAAF DAN KASIH SAYANG PADA SAUDARANYA"ujar kedua pemuda itu.

"Allahu Akbar!" teriak hadirin. Pecahlah tangis bahagia,haru dan sukacita oleh semua orang.

________________


Terkirim dari Samsung Mobile

Burung Kakaktua

KISAH YANG SANGAT MENGESANKAN
Copas dari group sebelah...

كان هناك شيخ يعلم تلاميذه العقيدة
Ada seorang guru agama yg mengajarkan Aqidah kepada murid2nya

يعلمهم لا إله إلا اللـه يشرحها لهم
Dia mengajarkan "La ilaaha illallah" kepada mereka & menjelaskan maknanya

يربيهم عليها أسوة بما كان يفعل رسول الله صلى الله عليه وسلم
Mendidik mereka dengan keteladanan Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam-

عندما كان يعلم أصحابه العقيدة ويغرسها في نفوسهم
Ketika mengajarkan aqidah beliau berusaha menanamkanya ke dalam jiwa murid-muridnya

وكان الشيخ يحب تربية الطيور والقطط
Sang guru itu senang memelihara burung & kucing

فأهداه أحد تلاميذه ببغاء
Lalu seorang muridnya pun menghadiahkan padanya seekor burung kakak tua

ومع الأيام أحب الشيخ الببغاء
Makin hari sang guru pun makin suka dgn burung itu

وكان يأخذه معه في دروسه
Dan sering membawanya pada saat mengajar murid-muridnya

حتى تعلم الببغاء نطق كلمة لا إله إلا الله.
Sehingga kakak tua itu pun belajar mengucapkan kalimat tauhid "La ilaha illallah"

فكان ينطقها ليلا ونهارا…
Burung kakak tua itu pun mampu mengucakan (laa ilaaha illallah) siang & malam

وفي مرة وجد التلاميذ شيخهم يبكي?
Suatu ketika murid-murid mendapati sang guru sedang menangis

وينتحب وعندما سألوه
Ketika ditanya beliau pun menjelaskan dengan terbata- bata

قال لهم هجم القط على الببغاء وقتله
Kucing telah menerkam kakak tua dan membunuhnya

فقالوا له لهذا تبكي .
Mereka pun bertanya dgn hairan: kerana inikah engkau menangis!!

إن شئت أحضرنا لك غيره وأفضل منہ ..
Kalau engkau menginginkan, kami mampu datangkan burung yang lain bahkan yg jauh lebih baik

رد الشيخ وقال لا أبكي لهذا …
Sang guru berkata: bukan kerana itu aku menangis

ولكن أبكاني أنه عندما هاجم القط الببغاء
Tetapi... Yang membuat aku menangis adalah: ketika diserang kucing

أخذ يصرخ ويصرخ إلي أن مات
Burung itu hanya menjerit2 saja sampai matinya

مع أنه كان يكثر من قول لا إله إلا الله
Padahal dia sering sekali mengucapkan kalimat "laa ilaaha illallah"

إلا أنه عندما هاجمه القط نسيها
Tetapi ketika diterkam kucing ia lupa kalimat tersebut

ولم يقم إلا بالصراخ .
Tidak mengucapkan apapun kecuali hanya menjerit & merintih!!!

لأنه كان يقولها بلسانه
Kerana waktu hayatnya ia hanya mengucapkan "laa ilaaha illallah" dengan lisannya saja

فقط ولم يعلمها قلبه ولم يشعر بها .
Sementara hatinya tidak memahami dan tidak menghayatinya

ثم قال الشيخ :
Sang guru pun berkata

أخاف أن نكون مثل هذا الببغاء
Aku khawatir kalau nanti kita seperti kakak tua itu

نعيش حياتنا نردد لا إله إلا الله
Saat kita hidup mengulang-ulang kalimat "laa ilaaha illallah"

بألسنتنا وعندما يحضرنا الموت ننساها
Dengan lisan kita, tapi ketika maut datang kita pun lupa

ولا نتذكرها؛ لأن قلوبنا لم تعرفها
Tidak mampu mengingatnya, kerana hati kita belum menghayatinya

فأخذ الطلبة يبكون؛ خوفا من عدم الصدق في لا إله إلا اللـه
Kemudian para muridnya pun menangis, khawatir tidak jujur terhadap kalimat tauhid ini

ونحن.... هل تعلمنا لا إله إلا الله بقلوبنا !!!!
Dan kita sendiri... adakah kita telah menanamkan kalimat "laa ilaaha illallah" ini ke dalam hati sanubari kita?

ما ارتفع شيء إلى السماء أعظم من الإخلاص ،
Tidak ada sesuatu pun yg naik ke langit yang lebih agung berbanding keikhlasan

و لا نزل شيء إلى الأرض أعظم من التوفيق
Dan tidak ada sesuatu pun yang turun ke bumi yang lebih agung dari taufiq Allah

..و بقدرالإخلاص يكون التوفيق
Sesuai kadar keikhlasan kita taufiq Allah kita dapatkan

من روائع ما وصلني ..
Ini termasuk hal-hal menarik yang sampai kepadaku

إهداء لمن أحبهم
Hadiah buat orang-orang yang kucintai.


Terkirim dari Samsung Mobile

Semangat 45

Mengcopi dr grup WA lain... INI adalah HEADLINE MEDIA MAINSTREAM 8 NOVEMBER 1945, menyambut Pertempuran besar 10 November-nya.

Thomas Stamfford Raffles dalam 'History of Java' telah mengingatkan bila Ulama sudah Bekerjasama dengan Penguasa Pribumi, jangan harap kaki penjajah akan dapat tegak dengan aman di Nusantara Indonesia.

Dr. Douwwes Dekker (Setyabudi Danudirdja) menyatakan bahwa :
"Apabila Tidak ada semangat Islam di Indonesia, sudah lama kebangsaan yang sebenarnya lenyap dari Indonesia" (dalam Aboebakar Atjeh, Riwayat Hidup A. Wahid Hasjim. Djakarta, 1957. Hal 729)
Jadi jangan heran mengapa Perjuangan kemerdekaan sangat kental dengan Spirit Jihad Fii Sabilillah, karena memang para Ulama dan santrilah yang terdepan menggemakan Prinsip 'Hidup Mulia atau Mati Syahid'.
Resolusi Jihad Nahdlatul Ulama 22 Oktober 1945 berkembang menjadi Resolusi jihad Partai Politik Islam Masyumi 7 November 1945 pengaruhnya membangkitkan semangat "60 Miljoen Kaoem Moeslimin Indonesia Siap Berdjihad Fi Sabilillah.
(Perang di djalan ALLAH oentoek menentang tiap tiap Pendjadjahan). "
(HeadLine Harian "KEDAULATAN RAKJAT", 08 November 1945)

Kehadiran Kyai-kyai sepuh semisal Chodroetoes Sjeich KH. Hasyim Asy'ari dari pesantren Tebu Ireng Jombang, KH. Asjhari dan Kyai Toenggoel Woeloeng dari Jogjakarta, KH. Abbas dari pesantren Buntet Cirebon, dan Kyai Moestofa Kamil dari Partai Syarikat Islam Garut mampu membangkitkan perlawanan santri untuk maju terus pantang mundur, juga kisah legendaris 'Bambu Runcing' Kyai Soebhi Parakan-Magelang. Mati di medan perang melawan penjajah Barat adalah mati yang indah, lebih baik gugur sebagai syuhada daripada hidup terjajah. Bunga-bunga bangsa berguguran, bau wangi surga semerbak di tanah jihad Surabaya. Tanggal 10 November 1945 Surabaya berubah menjadi lautan api dan darah. Dilanjutkan dgn Peristiwa pertempuran di Sasak Kapuk Bekasi dipimpin Kyai Haji Noer Ali dan Laskar Pencak Silat pimpinan Haji Ama Poeradiredja. Maupun peran Kyai Cibaduyut memimpin penyerbuan yang tak terduga ke gudang senjata dan gudang seragam tentara sekutu di Bandung.

Begitu juga kerjasama para ulama dan santri serta Tentara keamanan Rakyat-TKR dalam Perang Sabil di Sumatera, lewat kepahlawanan pemuda Aceh terhadap sekutu dipimpin Residen Teuku Nyak Arief dan Tengku Daud Beurueh.

Api sejarah 2: Mahakarya Perjuangan Ulama & Santri dalam Menegakkan NKRI. Buku yang akan Mengubah Drastis Pandangan Anda tentang Sejarah Indonesia karya Profesor Ahmad Mansur Suryanegara, foto buku hal 203.

Bercermin pada ungkapan Raffles sang pendiri "Singapura" juga pernyataan Dr Douwwes Dekker atas realitas kekinian. Kira-kira dimana posisi para Ulama Indonesia saat ini ?


Terkirim dari Samsung Mobile